Menurutnya, pasukan Rusia tidak akan meninggalkan salah satu tujuannya.
Bahkan penarikan pasukan dari Kiev dan Chernihiv pun bukanlah secara sukarela.
Namun, hasil dari upaya pengusiran yang dilakukan Angkatan Bersenjata Ukraina.
Pada Kamis kemarin, Rusia menarik pasukan mereka di wilayah Kiev, namun saat ini sulit untuk memastikan bahwa pasukan mereka mundur secara signifikan dari wilayah Chernihiv.
Tak percaya efektivitas negosiasi
Sementara itu, Komandan Resimen Azov, yang saat ini membela kota pelabuhan Mariupol di Ukraina, Denys Prokopenko mengaku tidak percaya pada efektivitas negosiasi antara negaranya dengan Rusia.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan jurnalis media setempat.
"8 tahun terakhir menunjukkan bahwa tidak mungkin mencapai kesepakatan dengan Rusia. Terlebih lagi, itu tidak dapat dipercaya," kata Prokopenko.
Menurut dia, selama darurat militer, tidak mungkin mengadakan referendum sesuai dengan hukum.
"Untuk melakukan ini, Rusia harus menarik pasukannya dari Ukraina. Apakah anda secara pribadi percaya ini? Saya tidak. Oleh karena itu, sulit bagi saya untuk memprediksi hasil negosiasi ini," kata Prokopenko.
Ia pun memprediksi kemungkinan besar negosiasi dengan Rusia 'tidak akan berhasil untuk pihak Ukraina'.
Sebelumnya, delegasi Ukraina dan Rusia mengadakan negosiasi lanjutan di Istanbul, Turki pada 29 Maret lalu.
Setelah pertemuan tersebut, delegasi Ukraina mengajukan sejumlah usulan untuk mengakhiri perang antara kedua negara, termasuk usulan untuk menandatangani perjanjian internasional tentang jaminan keamanan bagi Ukraina.