News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hepatitis Akut

WHO: 33 Negara Laporkan 920 Dugaan Kasus Hepatitis Akut pada Anak-anak, Melonjak 270 dari Mei

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyakit hepatitis akut misterius. Data WHO memaparkan 33 negara melaporkan 920 dugaan kasus hepatitis akut pada anak, Jumat (24/6/2022), jumlah tersebut naik 270 kasus dari Mei 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 33 negara telah melaporkan 920 kemungkinan kasus hepatitis akut pada anak-anak, Jumat (24/6/2022).

Menurut WHO, jumlah tersebut naik 270 kasus dari Mei 2022.

Dilansir Reuters, WHO mengatakan bahwa wilayah Eropa menyumbang setengah dari kemungkinan kasus, termasuk 267 dari Inggris.

Sementara sepertiga dari kemungkinan kasus berasal dari Amerika Serikat.

Baca juga: IDI Terbitkan Rekomendasi Pencegahan Covid-19, Cacar Monyet dan Hepatitis Akut

Reuters sebelumnya melaporkan, otoritas kesehatan secara global telah menyelidiki peningkatan misterius dalam kasus hepatitis parah - atau peradangan hati - pada anak kecil.

Wabah ini pertama kali dilaporkan pada April di Inggris dan sejak itu melanda puluhan negara lain. 

Pejabat kesehatan AS mengatakan infeksi adenovirus, virus umum anak-anak, adalah hipotesis utama untuk kasus tersebut.

Baca juga: Regulator AS dan Kanada Selidiki Kaitan antara Hepatitis dengan Strawberry

Sebagian besar temuan kasus hepatitis akut di seluruh dunia menimpa anak usia di bawah 5 tahun. (World Today News)

Perlu transplantasi hati

Data WHO terbaru adalah pada 22 Juni dan mengecualikan empat negara dengan kasus yang dilaporkan belum diklasifikasikan.

Dari 422 kasus di mana jenis kelamin dan informasi terkait usia tersedia, hampir setengahnya terjadi pada laki-laki, dengan kebanyakan dari mereka berusia di bawah 6 tahun, menurut laporan tersebut.

WHO mengatakan 45 anak dengan hepatitis akut memerlukan transplantasi hati, dan ada 18 kematian, sebagian besar terjadi di wilayah Amerika.

Baca juga: KTT Hepatitis Dunia 2022, Ini Sederet Masalah yang Belum Tuntas Soal Hepatitis

Sekilas tentang Hepatitis Akut

Dilansir dari situs resmi Kemenkes, penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini merupakan kejadian luar biasa di dunia selain Covid-19.

Kondisi hepatitis akut ini pertama kali ditemukan di Inggris pada 5 April 2022.

Kementerian Kesehatan sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian Hepatitis Akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Gejala

Dikutip dari laman Kemenkes, berikut ini gejala yang ditemukan pada pasien-pasien tersebut:

- Mual

- Muntah

- Diare berat

- Demam

- Kuning

- Kejang dan

- Penurunan kesadaran.

Baca juga: Kemenkes: Ada 30 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, 9 Jiwa Meninggal

Langkah Pencegahan

Masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan, seperti:

- Mencuci tangan

- Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih,

- Tidak bergantian alat makan

- Menghindari kontak dengan orang sakit

- Melaksanakan protokol kesehatan

Baca juga: Kemenkes Ungkap Ada 70 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Indonesia yang Tersebar di 21 Provinsi

Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021. (The Quint)

Waspadai jika anak mengalami gejala ini

Diberitakan Tribunnews.com, Kemenkes mengingatkan, jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Kemenkes pun meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom Penyakit Kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.

Berita lain terkait dengan Hepatitis akut

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini