TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengancam NATO jika menganggu wilayah di Semenanjung Krimea.
Medvedev menegaskan, setiap upaya yang dilakukan NATO untuk menganggu Krimea bisa menyebabkan perang dunia ketiga.
"Setiap gangguan di semenanjung Krimea oleh negara anggota NATO dapat dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia yang dapat mengarah pada Perang Dunia Ketiga," kata Medvedev dalam wawancara terbarunya di Argumenty i Fakty, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Rusia Mengonfirmasi Vladimir Putin Berpartisipasi dalam KTT G20
Medvedev menyampaikan, Krimea merupakan bagian dari Rusia untuk selamanya.
Jadi, ia menegaskan, setiap ada upaya untuk melanggar batas Krimea artinya menyatakan deklarasi perang terhadap Rusia.
"Bagi kami, Krimea adalah bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Krimea adalah deklarasi perang terhadap negara kami."
"Dan jika ini dilakukan oleh negara anggota NATO, ini berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara, Perang Dunia Ketiga. Sebuah bencana total," tegasnya.
Selain itu, Medvedev juga menyinggung rencana Rusia jika Finlandia dan Swedia yang bergabung dengan NATO.
Menurut wakil ketua Dewan Keamanan Rusia itu, negaranya akan memperkuat perbatasannya dan siap untuk membalasnya.
Termasuk memasang rudal di perbatasan kedua negara tersebut.
"(Rusia) Siap untuk langkah-langkah pembalasan dan itu dapat mencakup prospek memasang rudal hipersonik Iskander di ambang pintu mereka," jelasnya.
Di sisi lain, Medvedev juga mencatat bahwa bergabungnya Ukraina di NATO jauh lebih berbahaya bagi Rusia daripada bergabungnya Finlandia.
Sebab, ada sengketa teritorial yang belum terselesaikan dengan Kyiv.
Medvedev Sebut Kualitas Pemimpin Eropa Saat Ini Cenderung Rendah