Untuk diketahui, suasana telah berubah selama beberapa minggu terakhir di Ukraina.
Baca juga: Rusia Tembakkan Rudal ke Mal di Kremenchuk Ukraina: Ribuan Warga Selamat dan 16 Orang Tewas
Ukraina telah berjuang untuk mengusir pasukan Rusia di Donbas dan telah menderita kerugian, di mana tentara yang tewas mencapai sebanyak 100 orang per hari.
Pasukan Ukraina juga membakar peralatan dan amunisi mereka lebih cepat daripada yang bisa disediakan Barat dan melatih mereka pada sistem senjata standar NATO yang baru.
Seorang pejabat militer AS dan sumber yang akrab dengan intelijen Barat sepakat bahwa tidak mungkin Ukraina dapat mengerahkan kekuatan yang diperlukan untuk merebut kembali semua wilayah yang hilang dari Rusia selama pertempuran, terutama tahun ini, seperti yang dikatakan Zelensky pada hari Senin.
Serangan balasan yang substansial mungkin dimungkinkan dengan lebih banyak senjata dan pelatihan, kata sumber tersebut.
Ttapi Rusia mungkin juga memiliki kesempatan untuk mengisi kembali kekuatannya pada waktu itu, jadi tidak ada jaminan.
"Banyak bergantung pada apakah Ukraina dapat merebut kembali wilayah setidaknya hingga 23 Februari," kata Michael Kofman, pakar militer Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut.
"Prospeknya ada, tapi itu bergantung. Jika Ukraina bisa sejauh itu, maka kemungkinan besar bisa mengambil sisanya."
"Tapi jika tidak bisa, maka mungkin harus mempertimbangkan kembali cara terbaik untuk meraih kemenangan," tambahnya.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)