Selama pidato pelantikannya, Marcos Jr memberikan penghormatan kepada mendiang ayahnya, diktator Ferdinand Marcos Sr, yang memerintah Filipina selama dua dekade dengan tangan besi.
Ferdinand Marcos Sr membawa Filipina ke dalam darurat militer dan mengambil alih pengadilan, bisnis, dan media.
Baca juga: Pyongyang Tembakkan 8 Rudal Balistik Jarak Pendek saat Korsel-AS Selesai Latihan di Laut Filipina
Pelantikan Marcos Jr menandai puncak dari perjuangan selama puluhan tahun oleh keluarga Marcos untuk merebut kembali kejayaan politik mereka.
Pemerintahan Marcos Sr berakhir pada 1986, ketika pemberontakan massal membuat jutaan orang turun ke jalan dan keluarga Marcos - termasuk Bongbong yang berusia 28 tahun - melarikan diri dari negara itu ke Hawaii.
Popularitas Marcos Jr didukung oleh dorongan media sosial yang agresif, yang terbukti sangat menarik bagi pemilih yang belum cukup umur untuk mengalami tahun-tahun kediktatoran secara langsung.
(Tribunnews.com/Yurika)