TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin, membalas ejekan para pemimpin Barat saat KTT G7 di Jerman beberapa waktu lalu.
Saat itu, para pemimpin negara anggota Kelompok Tujuh (G7) menyinggung penampilan Putin yang telanjang dada sambil berkuda.
Bicara kepada wartawan saat pertemuan di Tajikistan, Putin pun membalas ejekan ini.
Menurutnya, para pemimpin ini, jika bertelanjang dada, akan membuat pemandangan yang menjijikkan.
"Saya tidak tahu persis seberapa jauh mereka ingin menanggalkan pakaian, di atas atau di bawah pinggang. Tapi saya pikir, bagaimanapun, itu akan menjadi pemandangan yang menjijikkan," kata Putin, lapor WION.
Baca juga: Putin Dikabarkan Ganti Lagi Komandan Militer Rusia di Ukraina, Kemajuan Lambat Jadi Alasan
Baca juga: Tiba di Polandia, Jokowi Langsung Terbang ke Rusia Temui Putin
Dikutip dari The Sun, Putin mengklaim pemimpin Barat punya kebiasaan minum alkohol dan jarang olahraga, berbeda dengan dirinya.
"Seseorang harus memiliki tubuh dan jiwa yang berkembang secara harmonis."
"Tetapi untuk mencapai keharmonisan, Anda harus berhenti menyalahgunakan alkohol dan kebiasaan buruk lainnya, dan melakukan olahraga."
"Rekan (Barat) yang Anda sebutkan, saya mengenal mereka semua secara pribadi," jelas Putin.
Pemimpin Rusia ini menyadari kerenggangan hubungan dengan sekutu Barat, namun ia memberi saran untuk mencapai kesuksesan.
"Namun mereka semua adalah pemimpin, jadi mereka akan mencapai kesuksesan jika mereka mau. Tapi mereka harus bekerja pada diri mereka sendiri," kata dia.
Jadi Bahan Lelucon
Sebelumnya, para pemimpin G7 mengolok-olok Presiden Rusia saat makan siang KTT G7 di Jerman.
Mereka bercanda apakah mereka harus bertelanjang dada untuk memproyeksikan citra jantan.
Putin jadi bahan lelucon karena foto-foto di masa lalunya yang bertelanjang dada saat berkuda dan berburu beruang.
Adalah Perdana Menteri Inggris Boris yang membuka obrolan tersebut.
Di awal pembicaraan, Johnson mengatakan:
"Haruskah kita melepas pakaian kita? Kita harus menunjukkan bahwa kita lebih tangguh dari Putin."
Ia berujar demikian sambil melepas jaketnya.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menimpali dengan menyarankan untuk pergi berkuda dengan bertelanjang dada.
"Kita harus menunjukkan kepada mereka otot-otot kita," tambah Johnson.
Putin yang berusia 69 tahun, merupakan pemegang sabuk hitam bela diri dan fanatik dengan kebugaran.
Soal Invasi Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi khusus di Ukraina sudah berjalan sesuai rencana dan tidak perlu memenuhi tenggat waktu untuk mengakhirinya.
Hal ini ia sampaikan dalam kunjungannya ke Ashgabat, Turkmenistan pada Rabu (29/6/2022).
Menurut Putin, tujuan dari operasi militer khusus adalah untuk membebaskan Donbass, membela orang-orang yang tinggal di sana, dan menciptakan kondisi yang akan menjamin keamanan Rusia.
"Pekerjaan berjalan dengan tenang dan berirama. Pasukan maju dan mencapai titik akhir yang ditugaskan sebagai tugas pada tahap tertentu dari pekerjaan tempur ini. Semuanya berjalan sesuai rencana," tegas Putin, dikutip dari TASS.
Baca juga: Jawaban Zelensky Soal Undangan Jokowi Hadir di KTT G20, Tergantung Situasi dan Peserta Lain
Baca juga: Zelensky: 10 Rudal Rusia Hantam Mykolaiv Ukraina, 5 Orang Tewas
Ia kemudian menjawab soal tenggat waktu untuk menyelesaikan operasi ini.
"Tidak perlu membicarakan tenggat waktu. Saya tidak pernah membicarakannya, karena ini adalah kehidupan dan ini adalah hal yang nyata."
"Tidak benar untuk memperketatnya ke dalam tenggat waktu apa pun," jelas Putin.
"Ini terkait dengan intensitas operasi tempur, yang secara langsung terkait dengan potensi korban, dan kita harus memikirkan di atas segalanya tentang melindungi nyawa orang-orang kita," tegasnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)