TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal Rusia telah menghantam sebuah gedung apartemen dan sebuah resor di dekat pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada Jumat (1/7/2022).
Layanan Keamanan Negara (SBU) Ukraina mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan rudal Rusia yang dilaporkan di wilayah barat daya Odesa bertambah menjadi 19 orang, termasuk dua anak-anak.
Pejabat militer Ukraina menuduh Rusia menggunakan rudal era Soviet dalam banyak serangan baru-baru ini.
Dikatakan pihak berwenang sebelumnya, sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan itu.
Baca juga: Pengamat Nilai Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia Sukses Karena BAIS Hebat
Sebanyak 38 orang lainnya, termasuk enam anak-anak dan seorang wanita hamil, dirawat di rumah sakit setelah terluka dalam serangan itu, kata SBU dalam sebuah posting Telegram.
Mengutip Al Jazeera, diduga bahwa pembom Rusia telah menembakkan tiga rudal X-22 yang menghantam sebuah gedung apartemen dan dua tempat perkemahan.
Rusia membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Prediksi Perang Rusia-Ukraina Berakhir
Berbagai pendapat tentang kapan perang akan berakhir muncul.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, telah memperingatkan bahwa perang bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Sementara itu, badan-badan intelijen Barat dilaporkan mengatakan kemampuan tempur Rusia bisa habis dalam beberapa bulan mendatang.
Setelah mengalihkan fokusnya ke timur Ukraina, Rusia telah merebut hampir semua provinsi Luhansk dan kemungkinan akan melanjutkan upayanya hingga menguasai provinsi Donetsk lainnya.
Baca juga: Amerika Peringatkan China untuk Tidak Berikan Bantuan Material kepada Rusia
Bersama-sama, kedua wilayah tersebut membentuk wilayah Donbas.
Pada hari Rabu (29/6/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan "tidak ada gunanya menetapkan tanggal akhir" untuk invasi Rusia di Ukraina.