TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan rudal kedua menghantam distrik Bilhorod-Dniester di Odesa, Jumat (1/7/2022).
Serangan tersebut menewaskan tiga orang, termasuk satu anak, dan melukai satu orang lainnya.
Dilansir Al Jazeera, rudal itu menghantam sebuah gedung pusat rekreasi berlantai tiga dan empat, kata kementerian itu di Twitter.
Sebelumnya, jumlah korban dari serangan rudal pertama yang menghantam sebuah gedung sembilan lantai di Odesa Jumat pagi (1/7/2022) meningkat menjadi 14 orang tewas dan 30 terluka, menurut Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Baca juga: Serang Pelabuhan Laut Hitam Odesa, Rusia Berupaya Hentikan Pengiriman Senjata untuk Ukraina
Pemogokan sekitar pukul 01.00 dini hari di sebuah desa di wilayah Bilhorod-Dniester di Odesa, kata kementerian itu di Twitter.
Rusia menyerang 68 situs warga sipil di paruh kedua Juni: Jenderal
Seorang brigadir jenderal Ukraina Oleksii Hromov memperkirakan bahwa Rusia telah menyerang 68 situs sipil pada paruh kedua Juni.
Oleksii Hromov sebelumnya mengatakan jumlah serangan rudal Rusia di Ukraina meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir.
Dia juga menyebut bahwa Moskow menggunakan rudal era Soviet yang tidak akurat untuk lebih dari setengah serangan.
"Rusia menggunakan rudal Kh-22 era Soviet dalam serangan di pusat perbelanjaan yang ramai di pusat kota Kremenchuk pada Senin," katanya.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang menurut pihak berwenang Ukraina.
Rusia secara konsisten membantah menargetkan warga sipil.
Baca juga: Pasukan Rusia Melarikan Diri dari Pulau Ular Setelah Serangan Artileri Ukraina
Rusia tarik mundur pasukannya dari Pulau Ular
Dikutip The Guardian, Rusia telah menarik mundur pasukannya dari Pulau Ular, sebuah pos strategis Laut Hitam di lepas pantai selatan.
Moskow menggambarkan penarikan dari pulau itu sebagai "isyarat niat baik."
Namun, militer Ukraina mengklaim Rusia melarikan diri dari pulau itu dengan dua speedboat menyusul rentetan serangan artileri dan rudal Ukraina.
Rusia gunakan rudal stok lama Soviet
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)