News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hasil Penelitian Prof Yoshida: Jumlah Generasi Muda yang Ikut Pemilu di Jepang Semakin Sedikit

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafik jumlah anak muda di Jepang yang semakin sedikit. Jumlahnya berkurang 1 persen dibandingkan suara pemilih dari kalangan dewasa.

Sementara manfaat bagi orang tua meningkat dari tahun ke tahun, manfaat bagi generasi muda seperti "dukungan membesarkan anak" juga meningkat.

"Jika jumlah pemilih dari generasi muda turun 1 persen, kebijakan murah hati negara akan bias terhadap orang tua, dan generasi muda akan kehilangan 78.000 yen setahun. Itulah kesimpulan kami," kata Profesor Yoshida.

"Jika Anda tidak memilih, maka hanya menyerahkan hak anda dan tidak melakukan maka itu merupakan kesalahan! Anda mungkin berpikir, tetapi beban obligasi pemerintah yang harus dibayar di masa depan dan sekarang masyarakat Jika Anda menghitung ini dua hal maka bisa mendapatkan keamanan kurang dari orang tua."

"Kemudian posisi orang muda dapat memburuk jika tidak pergi ke pemungutan suara. Ini adalah kerugian biaya tidak pergi ke pemungutan suara dan Anda harus ikut pemilihan kalau tak mau rugi," ujarnya.

Lalu bagaimana langkah untuk meningkatkan partisipasi anak muda?

"Kalau ada yang ikut voting cobalah untuk mengajak teman baru, pasti jumlah pemilihnya berlipat ganda. Kalau ikut voting, bisa dapat diskon dan imbalan finansial di berbagai supermarket. Saya ingin Anda mengambil tindakan tersebut."

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini