News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Butuh 750 Miliar Dolar AS untuk Merealisasikan Pemulihan

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 28 Juni 2022 menunjukkan penyelamat bekerja di reruntuhan sebuah mal di Kremenchuk, sehari setelah terkena serangan rudal Rusia menurut pihak berwenang Ukraina. Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal mengatakan pada Senin (4/7/2022), Kyiv membutuhkan setidaknya 750 miliar dolar AS untuk rencana pemulihan tiga tahap setelah invasi Rusia. (Photo by Ukrainian State Emergency Service Press Service / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal mengatakan pada Senin (4/7/2022), Kyiv membutuhkan setidaknya 750 miliar dolar AS untuk rencana pemulihan tiga tahap setelah invasi Rusia.

Dalam Konferensi Pemulihan Ukraina yang diselenggarakan Swiss, Shmygal mengungkapkan kerugian dari kerusakan infrasturktur Ukraina akibat serangan pasukan Rusia mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS.

"Hari ini, kerugian infrastruktur langsung Ukraina mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS. Siapa yang akan membayar rencana pembaruan, yang sudah bernilai 750 miliar dolar AS?" kata Shmygal, yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Mengapa Serangan Rusia ke Ukraina Kian Agresif Setelah Kunjungan Jokowi? Ini Analisis Pengamat

Perdana Menteri Ukraina ini menambahkan, pemerintah Kyiv percaya sumber utama pendanaan untuk rencana pemulihan ini adalah aset yang disita dari oligarki Rusia.

Shmygal mengatakan, pemulihan Ukraina memiliki tiga tahap. Pertama akan berfokus pada perbaikan hal-hal penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Ukraina, seperti pasokan air yang sedang berlangsung. Komponen "pemulihan cepat" akan diluncurkan segera setelah konflik berakhir, termasuk perumahan sementara, rumah sakit, dan sekolah.

Perang yang terjadi di Ukraina juga merugikan industri olahraga negara tersebut. Ukraina, yang memiliki prestasi dalam cabang olahraga senam, tinju, dan sepak bola, mengungkapkan dampak yang ditimbulkan invasi Rusia pada industri olahraganya.

"Lebih dari 100.000 olahragawan Ukraina telah kehilangan kesempatan untuk berlatih, ratusan fasilitas olahraga Ukraina telah dihancurkan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Minggu (3/7/2022), saat menjadi tuan rumah kepala Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Kyiv.

Zelenskyy menambahkan, sekitar 89 olahragawan dan pelatih tewas selama pertempuran, sementara 13 lainnya telah ditangkap Rusia.

"Banyak olahragawan Ukraina bergabung dengan angkatan bersenjata untuk melindungi negara kita, mempertahankannya di medan perang. Delapan puluh sembilan olahragawan dan pelatih tewas dalam pertempuran, 13 telah ditangkap dan ditawan oleh Rusia," katanya.

Baca juga: Zelenskyy Dapat Hadiah Khusus Surat Raja Swedia Tahun 1711 yang Akui Kemerdekaan Awal Ukraina

Pada kunjungannya ke Kyiv, Thomas Bach dari IOC mengatakan organisasi ini bersedia membantu pembangunan ulang fasilitas olahraga Ukraina, dengan donasi senilai 7,5 juta dolar AS. Bach juga menjanjikan dukungan kepada tim olahraga Ukraina yang berencana ambil bagian dalam Olimpiade 2024 di Prancis dan Olimpiade Musim Dingin yang diperkirakan akan diadakan di Italia pada 2026 mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini