Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - LITRO Gas Lanka Limited pada Selasa waktu setempat mengumumkan bahwa pengiriman gas 3.724 metrik ton (MT) yang dijadwalkan mencapai Sri Lanka akan tertunda karena kondisi cuaca buruk.
Dikutip dari laman www.dailymirror.lk, Selasa (5/7/2022), mereka mengatakan bahwa kapal yang membawa pasokan gas akan berlayar ke negara itu antara 6 hingga 8 Juli 2022.
Baca juga: PM Sri Lanka Dikabarkan Buat Pernyataan khusus Soal Hasil Diskusi dengan IMF
Namun karena kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi, kapal akan tiba di negara itu pada 9 Juli 2022.
Pengiriman gas ini akan sampai ke Sri Lanka atas kesepakatan yang ditandatangani LITRO Gas Lanka Limited dengan Bank Dunia (World Bank) membawa 100.000 MT gas ke negara yang bangkrut itu.
Sebelumnya, Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekara mengatakan bahwa 10 pengiriman bahan bakar diperkirakan akan tiba di negara itu dalam beberapa hari mendatang.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam media briefing yang diadakan hari Minggu waktu setempat bahwa dua pengiriman solar diharapkan mencapai negara itu pada 8 hingga 14 Juli mendatang.
Sementara itu, kedatangan dua pengiriman bahan bakar lainnya yang mengandung bensin dan solar diperkirakan akan tiba pada 22 atau 23 Juli mendatang.
Terkait pembaharuan data tentang ketersediaan bahan bakar di dalam negeri, ia mengatakan sekitar 12.774 Metrik Ton (MT) solar, 1.414 MT bensin oktan 92, 2.647 MT bensin oktan 95, 233 MT super diesel, 500 MT avtur dan 29.000 MT minyak tungku telah tersedia saat ini.
Baca juga: Australia Pastikan Dukung Kemajuan Sektor Ekonomi, Sosial dan Maritim Sri Lanka
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa 11 juta dolar Amerika Serikat (AS) telah dibayarkan kepada Lanka IOC pada 30 Juni lalu untuk pengadaan 7.500 MT solar.
"Selain itu, pembayaran di muka telah dilakukan ke dua perusahaan lain, serta 40.000 MT solar dijadwalkan mencapai negara itu pada 11 hingga 14 Juli," kata Wijesekara.
Ia menambahkan bahwa 28 juta dolar AS telah diselesaikan sebagai pembayaran untuk konsinyasi ini, sementara 49 juta dolar AS lainnya dijadwalkan akan dibayarkan pada 8 Juli mendatang.
Baca juga: Kekurangan Bahan Bakar, Maskapai di Sri Lanka Pangkas Frekuensi Penerbangan Hingga 53 Persen
Berikut sederet bahan bakar yang sedang diharapkan Sri Lanka pada pengiriman bulan ini, meliputi:
1. 8 hingga 9 Juli: 40.000 MT solar (Ceypetco)
2. 11 hingga 14 Juli: 40.000 MT solar (Ceypetco)
3. 13 hingga 15 Juli: 30.000 MT solar atau bensin (LIOC)
4. 22 hingga 23 Juli: 40.000 MT solar (menunggu persetujuan)
5. 22 hingga 23 Juli: 40.000 MT bensin (Ceypetco)
Baca juga: Sri Lanka Cari Dana untuk Bayar Pengiriman Bahan Bakar Impor
6. 29 hingga 31 Juli: 30.000 MT solar atau bensin (LIOC)
7. 13 hingga 15 Agustus: 30.000 MT solar atau bensin (LIOC)
Sementara itu, dipastikan tiga stok Bahan Bakar Minyak (BBM) akan tiba di negara itu, yakni 110.000 MT solar, 70.000 MT bensin dan 40.000 MT solar yang masih menunggu persetujuan.
Berbicara lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihak berwenang Sri Lanka saat ini sedang dalam tahap pembicaraan dengan perusahaan Malaysia untuk mengimpor 50.000 MT bensin dan 10.000 MT minyak tanah pada 10 hingga 11 Juli mendatang.
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, Lanka IOC berharap tiga pengiriman bensin dan solar di Sri Lanka bisa dilakukan bulan ini dan Agustus mendatang.
Pengiriman pertama diantisipasi antara 13 hingga 15 Juli 2022.
Baca juga: Perdana Menteri Sri Lanka: Stabilisasi dan Pemulihan Negara Butuh Waktu Sekitar 18 Bulan
Sedangkan pengiriman kedua diharapkan mencapai pulau itu antara 29 hingga 31 Juli 2022.
Lalu kedatangan pengiriman terakhir dijadwalkan antara 10 hingga 15 Agustus 2022.
"Setiap kapal akan membawa 30.000 MT bahan bakar, semua pengiriman ini akan tiba dari Singapura dan Uni Emirat Arab (UEA)," kata Ketua Lanka IOC, Manoj Gupta.