News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Amerika Serikat dan Sekutunya Batasi Harga Minyak Rusia, Maksimal 60 Dolar AS Per Barel

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan menunjukkan kilang minyak Moskow milik produsen minyak Rusia Gazprom Neft di pinggiran tenggara Moskow pada 28 April 2022. Amerika akhirnya (AS) resmi mengeluarkan batasan harga potensial pada penjualan minyak Rusia.

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Setelah mengadakan runding dengan para sekutunya, Amerika akhirnya (AS) resmi mengeluarkan batasan harga potensial pada penjualan minyak Rusia.

Dimana harga minyak Rusia akan dibatasi mulai dari 40 dolar AS hingga 60 dolar AS per barel.

Pembatasan ini dilakukan setelah para pemimpin yang berkumpul dalam acara KTT G-7 memberlakukan aturan embargo bagi komoditi minyak dan gas dari Rusia, dengan tujuan untuk memotong pendapatan harian Moskow dari penjualan energi.

Baca juga: Harga Minyak Tergelincir, Brent Dihargai 104,26 Dolar AS Per Barel


Namun sayangnya keputusan embargo belum cukup mampu untuk menghancurkan ekonomi Moskow, justru pendapatan Rusia kian bertambah berkat aksi borong yang dilakukan India dan China terlebih setelah Rusia memberikan diskon besar pada ekspor minyaknya.

Hal inilah yang membuat AS ingin menetapkan sanksi baru dengan membatasi harga jual minyak Rusia.

Melansir dari Business Insider, penetapan kontrol harga selain dapat mengurangi pemasukan Putin juga dimaksudkan untuk mengekang energi Rusia agar tak dijual dengan harga yang mahal, mengingat saat ini minyak mentah yang dipatok di pasar internasional telah melonjak 185 dolar AS.


“Pemerintahan Joe Biden menganggap batas 40 dolar AS terlalu rendah. Tujuannya untuk memotong pendapatan Moskow untuk perangnya di Ukraina, tetapi risikonya bila tindakan ini dijalankan dengan buruk akan menyebabkan lonjakan harga minyak,” kata dua orang sumber KTT G-7 yang tak disebutkan namanya, mengutip Bloomberg .

Alasan inilah yang membuat Amerika Serikat ingin menetapkan kontrol harga agar pendapatan dari penjualan migas Rusia tak makin bertambah, untuk mendukung aturan ini AS dan sekutunya juga turut melarang operasi perusahaan pelayaran dan lembaga keuangan yang memfasilitasi penjualan di atas ambang batas yang telah ditetapkan.

Baca juga: Rusia Temukan Ladang Minyak Baru Sebanyak 82 Juta Ton di Samudera Arktik


Sebelum adanya aturan baru ini Rusia telah mematok harga minyak sekitar 80 dolar AS per barel.

Dengan harga tersebut dalam sehari Rusia dapat mengantongi keuntungan lebih sebesar 24 miliar dolar AS hanya dengan melakukan penjualan minyak mentah, selama kurun waktu tiga bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini