Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi menyatakan telah mendapat kabar atas wafatnya eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe setelah mendapatkan perawatan usai ditembak.
"Saya baru saja menerima berita duka dari Tokyo tentang kematian mantan perdana menteri Jepang," kata Menteri Retno saat jumpa pers di sela agenda Foreign Minister Meeting (FMM) G20 di Bali, yang ditayangkan secara daring Jumat (8/7/2022).
Terkait adanya kabar duka tersebut, atas nama perwakilan rakyat dan pemerintahan Indonesia, Menteri Retno turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Shinzo Abe.
"Saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dari pemerintah dan rakyat Republik Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Jepang pada saat dukacita ini," beber Retno.
Dia turut mengenang sosok Shinzo Abe kala memimpin pemerintahan Jepang.
Kata Retno, Shinzo Abe merupakan sosok pemimpin yang kehidupannya hanya didedikasikan untuk melayani rakyat Jepang.
Baca juga: Shinzo Abe Meninggal Dunia, Dokter Nyatakan Kehabisan Darah karena Luka di Leher
Atas pengabdiannya terhadap negara itu, membuat jasa Shinzo Abe akan selalu dikenang oleh setiap negara sahabat, termasuk Indonesia.
"Semua dedikasi untuk melayani negara dan rakyat ini akan selalu dikenang sebagai contoh utama bagi kolega," ucap Retno.
Sebelumnya, Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah pascaperang Jepang, dinyatakan meninggal dunia pada Jumat sore waktu setempat.
Dikutip dari laman The Japan Times, Jumat (8/7/2022), ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah ditembak saat sedang menyampaikan pidatonya dalam kampanye untuk anggota partainya di kota Nara.
Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida sebelumnya menggambarkan Abe sedang dalam 'kondisi serius' setelah tidak sadarkan diri pasca mengalami tembakan pada bagian dada.
Abe dinyatakan meninggal pada usia 67 tahun, ia merupakan Perdana Menteri terlama di Jepang, dengan dua masa jabatan dari periode 2006 hingga 2007 dan 2012 hingga 2020.
Masa jabatan Abe diwarnai oleh skandal dan perselisihan, dan ia akhirnya mengundurkan diri dengan alasan kesehatan yang buruk.