Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA – Kanada akan mengembalikan turbin Rusia yang telah diperbaiki ke Jerman untuk pemeliharaan pipa gas Nord Stream 1.
Pemerintah Kanada mengatakan, langkah itu akan mendukung kemampuan Eropa untuk mengakses energi yang andal dan terjangkau karena mereka terus beralih dari minyak Rusia.
Dikutip dari Reuters, Minggu (10/7/2022) Kanada juga mengumumkan akan memperluas sanksi terhadap sektor energi Rusia, termasuk industri manufaktur.
Baca juga: Gazprom Rusia Potong Aliran Gas di Nord Stream 1, Jerman Sebut Harga Bahan Bakar Bisa Naik
Sanksi baru Kanada akan berlaku untuk transportasi darat dan pipa, pembuatan logam dan transportasi, komputer, peralatan elektronik dan listrik, serta mesin.
Gazprom Rusia memangkas kapasitas di sepanjang pipa Nord Stream 1 dari Rusia ke Eropa menjadi hanya 40 persen dari level biasanya bulan lalu, dengan alasan keterlambatan pengembalian peralatan yang dilayani oleh Siemens Energy Jerman, di Kanada.
Kanada mengatakan, tidak adanya pasokan gas alam akan membuat ekonomi Jerman mengalami kesulitan yang sangat signifikan dan orang Jerman sendiri berisiko tidak dapat menghangatkan rumah mereka saat musim dingin yang makin mendekat.
Pemerintah Jerman pada Jumat (8/7/2022) mengkonfirmasi telah menerima sinyal positif dari Kanada mengenai turbin yang dibutuhkan untuk pemeliharaan Nord Stream 1.
Sementara itu, Kremlin pada hari Jumat (8/7/2022) mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pasokan gas ke Eropa jika turbin dikembalikan.
Baca juga: Ukraina Desak Jerman Hentikan Aliran Gas Nord Stream 1
“Ukraina telah menentang penyerahan turbin oleh Kanada kepada Gazprom, dan Kyiv yakin langkah seperti itu akan mencemooh sanksi terhadap Rusia,” kata Kementerian Energi Ukraina.
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa Kanada teguh dalam mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Kanada tidak akan menyerah dalam menekan rezim Rusia.