News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Di Medan Perang Paling Brutal Ini, Tentara Ukraina Rata-rata Berumur Hanya 5-6 Hari

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan.

TRIBUNNEWS.COM – Nasib seorang anggota Angkatan Bersenjata Ukraina diklaim lama hidupnya berdasarkan di wilayah dia ditempatkan dalam peperangan melawan Rusia.

Di medan perang paling brutal  di garis depan seperti Severodonetsk, Lysychansk dan Seversk usia rata-rata pasukan Ukraina hanya 5-6 hari saja  setelah ia ditempatkan di lokasi tersebut.

Tentara Ukraina hidup dari 12 hingga 13 hari ketika berada di garis depan Donbass.

Demikian dipublikasi oleh Voyennoye Obozreniye sebuah suplemen surat kabar mingguan Rusia untuk Nezavisimaya Gazeta yang didedikasikan untuk postur militer, ilmu militer, aktivitas dinas rahasia, teknologi militer.

Baca juga: Jadi Benteng 2.000 Tentara Ukraina, Lisichansk Bakal Hancur Lebur Susul Mariupol dan Severodonetsk?

Dikutip Pravda dari Voyennoye Obozreniye menyebutkan, dengan mengacu pada tawanan perang Ukraina dan data yang diperoleh dari dokumen militer Ukraina yang terbunuh selama permusuhan di Donbass.

Seorang prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina, sejak dimobilisasi, menghabiskan rata-rata satu hingga tiga minggu di tempat berkumpul, di mana ia menjalani pelatihan minimal.

Kemudian dia pergi ke garis depan, di mana dia tinggal rata-rata 12 hingga 13 hari.

Nyawa prajurit akan tergantung pada sektor tertentu di garis depan:

Di Severodonetsk, Lysychansk dan Seversk dari lima hingga enam hari;

Di daerah Artemovsk dan Soledar — dari delapan hingga sembilan hari;

Di Ugledar — sekitar sebulan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menderita kerugian besar. Dia meminta pihak berwenang untuk mengembangkan strategi operasional baru.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar mengatakan pada 15 Juli bahwa Ukraina tidak mengungkapkan informasi tentang kerugian Angkatan Bersenjata Ukraina. Informasi tersebut merupakan rahasia negara.

“Jumlah korban tewas merupakan rahasia negara selama darurat militer,” katanya kepada saluran TV TSN.

Baca juga: Moskow: Hampir 30.000 Warga Ukraina Dievakuasi dari Donbas ke Rusia

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini