TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi akan mengunjungi Taiwan pada Agustus, menurut laporan media baru.
Dengan demikian, Pelosi akan tercatat sebagai satu di antara pejabat tinggi AS yang mengunjungi Taiwan.
Dilansir Al Jazeera, Pelosi awalnya dijadwalkan mengunjungi Asia pada awal April, tetapi perjalanannya tertunda karena terjangkit Covid-19.
The Financial Times, mengutip enam sumber, melaporkan pada Selasa (19/7/2022) bahwa perjalanan itu sekarang dijadwalkan untuk bulan depan.
Institut Amerika di Taiwan, kedutaan de facto AS, dan Kementerian Luar Negeri Taiwan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Media lokal melaporkan bahwa legislator independen Freddy Lim mengundang Pelosi untuk berkunjung lagi selama pertemuan puncak di Tibet pada bulan Juni.
Baca juga: Ketua DPR AS Nancy Pelosi Kenang Shinzo Abe sebagai Pemimpin Bersejarah
Jika undangan itu terpenuhi, artinya Pelosi akan menjadi ketua DPR pertama yang mengunjungi Taiwan sejak Newt Gingrich melakukan perjalanan ke wilayah itu pada tahun 1997 untuk bertemu dengan Presiden Lee Teng-hui saat itu.
Waktu perjalanan Gingrich patut dicatat karena terjadi setahun setelah pemilihan demokratis pertama Taiwan diadakan pada tahun 1996, sebuah tonggak penting bagi pulau itu.
China mungkin saja terusik dengan rencana kunjungan Pelosi
Kunjungan Pelosi yang diharapkan akan berlangsung pada titik terendah yang signifikan bagi hubungan AS-China dan China-Taiwan.
China juga sedang mempersiapkan Kongres Partai yang sangat penting pada bulan Oktober dan peringatan 95 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat pada 1 Agustus.
Berita perjalanan Pelosi kemungkinan akan membuat marah China, yang juga keberatan dengan rencana kunjungannya sebelumnya pada bulan April.
Partai Komunis China di Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya, meskipun tidak pernah secara langsung memerintah pulau itu.
Baca juga: Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 100 Juta Tahun Ditemukan di Restoran China
Komentar Menlu China Wang Yi
Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan pada bulan April bahwa kunjungan Pelosi akan merupakan "campur tangan besar dalam urusan dalam negeri China" selama percakapan dengan Emmanuel Bonne, penasihat diplomatik Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Wang Yi lebih lanjut mengatakan perjalanan itu akan mengirim "sinyal yang sangat berbahaya ke dunia luar".
Sementara AS tidak mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, yang nama resminya adalah Republik China, Taiwan adalah sekutu terpenting demokrasi.
Hubungan antara kedua pemerintah telah berfluktuasi selama beberapa dekade tetapi mereka tumbuh lebih dekat di bawah Presiden Donald Trump dan tetap dekat di bawah Presiden Joe Biden.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)