Kujungan Milley ke Jakarta diyakini menjadi bagian upaya AS memperkuat hubungan dengan negara-negara Indo-Pasifik untuk menyaingi China.
Beberapa tahun belakangan, Beijing mencoba memperluas eksistensi dan pengaruh militernya di kawasan tersebut.
Pemerintahan Joe Biden menganggap China sebagai “ancaman” serta tantangan keamanan AS yang utama dalam jangka panjang.
Kunjungan Milley ke Indo-Pasifik pun berfokus di sekitar isu ancaman China. Pekan depan, ia akan menghadiri pertemuan antarpemimpin militer negara-negara Indo-Pasifik di Australia.
Topik utama pertemuan itu adalah perkembangan militer China dan kerja sama untuk menjaga Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka.
Kunjungan Milley ke Jakarta merupakan lawatan Kastaf Gabungan AS ke Indonesia yang pertama kalinya sejak Laksamana Mike Mullen pada 2008 silam.
Akan tetapi, para pemimpin AS rutin melawat ke kawasan Indo-Pasifik beberapa bulan belakangan. Pejabat tinggi yang berkunjung termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Gedung Putih dilaporkan berniat meningkatkan hubungan militer dengan negara-negara Indo-Pasifik untuk membina jejaring aliansi yang lebuh kuat demi membendung pengaruh China yang semakin besar di kawasan itu.
Di lain sisi, Jenderal Milley juga menyinggung peran strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. Jakarta disebutnya merupakan mitra kunci AS di sana.
Milley pun menyampaikan keinginan Washington untuk memperkuat kerja sama militer dengan negara-negara lain di Indo-Pasifik.
“Kami ingin bekerja sama dengan mereka untuk mengembangkan interoperabilitas dan memodernisasi militer kami secara kolektif,” kata veteran Perang Irak tersebut.
Indonesia sendiri memiliki sederet kerja sama militer dengan AS. Tahun ini, Washington menyetujui penjualan armada jet tempur F-15ID senilai USD13,9 miliar ke Indonesia.
Selain itu, pada Desember 2021 lalu, saat mengunjungi Jakarta, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meneken kesepakatan untuk meningkatkan latihan gabungan angkatan laut AS dan Indonesia.
Di lain pihak, Milley juga menyinggung kans invasi China ke Taiwan serta kerja sama keamanan Beijing dengan Kepulauan Solomon, timur Papua Nugini.