Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Korea Utara menuduh Amerika Serikat (AS) membuat senjata biologis di Ukraina.
Sekutu Moskow, Pyongyang pada Februari lalu mengatakan kebijakan AS adalah penyebab krisis di Ukraina, dan pada Juli ini secara resmi mengakui dua wilayah separatis pro-Rusia yang memproklamirkan diri di Ukraina timur, sehingga mendorong Kiev memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
"Washington mendirikan banyak laboratorium biologi di puluhan negara dan wilayah, termasuk Ukraina, dengan mengabaikan perjanjian internasional”, kata Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Minggu kemarin, yang dikutip dari Dawn News.
Baca juga: Pejabat Rusia Bantah Moskow Sebabkan Krisis Pangan Global
Sementara Rusia pada bulan Maret lalu menuduh Washington mendanai penelitian untuk mengembangkan senjata biologis di Ukraina.
AS dan Ukraina membantah keberadaan laboratorium yang memproduksi senjata biologis di Kiev. Washington menyebut tuduhan tersebut adalah tanda bahwa kemungkinan Moskow yang menggunakan taktik seperti itu.
Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Perlucutan Senjata PBB, Izumi Nakamitsu mengatakan pada bulan Maret, PBB tidak mengetahui adanya program senjata biologis di Ukraina.
Baca juga: Hadapi Rusia, Menhan Blaszczak yakin Militer Polandia Jadi yang Terkuat dari Anggota NATO Eropa
Pada 18 Juli lalu, media Rusia Kommersant melaporkan komite investigasi Parlemen Rusia untuk laboratorium AS yang beroperasi di Ukraina telah mengungkapkan temuan baru mereka.
Menurut mereka, tes darah yang dilakukan prajurit Ukraina merupakan bagian dari suatu proyek eksperimen rahasia, yang mengubah para prajurit menjadi monster yang kejam.
Beberapa outlet berita yang berafiliasi dengan Kremlin bahkan ikut menerbitkan cerita tentang konspirasi tersebut, dan mengutip Kommersant sebagai sumbernya.