Pada saat yang sama, kelompok kapal induk Amerika yang dipimpin USS Ronald Reagan sedang menuju ke arah Taiwan dari perairan Filipina.
Menurut CNA, kesiapan tempur militer pemerintahan pulau itu semula pada tingkat normal dan belum ditingkatkan menjadi kesiapan darurat.
Beijing telah mengecam dugaan rencana delegasi Kongres AS yang dipimpin Nancy Pelosi singgah di Amerika Taiwan.
China menganggap manuver itu sebagai campur tangan yang berani ke dalam urusan internal kedaulatan negara tersebut.
Beijing telah berulang kali menyatakan bahwa perjalanan itu akan melanggar prinsip satu-China dan membahayakan hubungan bilateral AS-China.
China menekankan mereka siap mempertahankan kedaulatan negara dan integritas teritorialnya, memperingatkan Washington konsekuensi mengerikan jika Pelosi tetap ke Taiwan.
Sikap Joe Biden
Pada Senin, Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk Komunikasi Strategis John Kirby mengatakan Ketua DPR Nancy Pelosi berhak mengunjungi Taiwan.
Kirby mencatat Pelosi belum mengkonfirmasi rencana perjalanan apa pun. Mantan juru bicara Pentagon itu juga menunjukkan Washington tidak akan terintimidasi Beijing.
“Kami akan terus beroperasi di laut dan langit Pasifik Barat seperti yang kami lakukan selama beberapa dekade. Kami juga berkomitmen menjaga jalur komunikasi terbuka dengan Beijing,” tegasnya.
Kirby memperingatkan "langkah-langkah potensial dari China" dalam beberapa hari mendatang, yang katanya dapat mencakup provokasi militer, seperti menembakkan rudal di Selat Taiwan atau di sekitar Taiwan.
Presiden AS Joe Biden menugaskan pejabat senior, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, untuk mengingatkan Pelosi tentang risiko kunjungannya ke Taiwan.
Surat kabar Financial Times mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan Pelosi seolah-olah berencana menemui Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Rabu besok.
Klaim tersebut mengikuti portal berita Taiwan ETtoday yang melaporkan Ketua DPR diharapkan tiba di Taiwan pada Selasa malam.