Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, PHNOM PENH - Isu Myanmar dibahas secara khusus di sesi Working Lunch pada pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (AMM) atau pertemuan para Menlu ASEAN yang diselenggarakan di Phnom Penh, pada Rabu (3/8/2022).
Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, menyatakan ASEAN sepakat pentingnya AMM mengeluarkan joint communiquee atau pernyataan bersama dan paragraf mengenai Myanmar akan langsung dibahas pada tingkat Menlu.
"Jadi sekali lagi ada kesepakatan bahwa joint communique AMM akan dikeluarkan. Saat ini sebagai informasi, negosiasi mengenai paragraf Myanmar pada level menteri luar negeri masih berlangsung," kata Retno Marsudi pada konferensi pers virtual usai menghadiri AMM.
Ia melanjutkan, bahwa draft awal paragraf Paragraf Myanmar yang dibahas pada tingkat menteri luar negeri.
Baca juga: Pemimpin Junta Myanmar Perpanjang Keadaan Darurat Selama 6 bulan
"Indonesia mengusulkan, kita sudah edarkan kepada semua negara anggota, dimana para menteri luar negeri yang hadir, dan saat ini masih dinegosiasikan," lanjutnya.
Pada pertemuan kedua dalam bentuk working lunch, satu-satunya isu yang dibahas adalah mengenai masalah Myanmar.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Menlu RI mengatakan, Indonesia adalah negara yang mengusulkan adanya pertemuan yang membahas mengenai masalah Myanmar ini dalam bentuk working lunch.
Diskusi mengenai Myanmar dilakukan sangat ekstensif dan sangat terbuka.
Saat menerima para Menlu ASEAN, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen menyampaikan bahwa ASEAN tidak boleh tersandera oleh Myanmar dan ASEAN harus bergerak maju.
"Saya dapat sampaikan kepada teman-teman bahwa statement perdana menteri Hun Sen pada saat menerima para menteri luar negeri ASEAN dan juga disampaikan di dalam pembukaan AMM, banyak dirujuk dalam diskusi para menteri luar negeri ASEAN pada acara atau pada pertemuan working class. Antara lain adalah bahwa ASEAN tidak boleh ter-hostage oleh Myanmar dan ASEAN harus bergerak maju," ujar Menlu.