TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mendesak Rusia segera menerima kesepakatan untuk membebaskan Brittney Griner (31), atlet basket Amerika yang ditahan di penjara Rusia.
Peraih dua medali emas Olimpiade itu dihukum sembilan tahun penjara karena kedapatan memiliki dan menyelundupkan narkoba.
Juru bicara Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan bahwa tawaran AS kepada Rusia terkait nasib Griner adalah serius, lapor BBC.
Dilaporkan sebelumnya, Washington menawarkan pertukaran tahanan Amerika dengan seorang pedagang senjata Rusia.
Viktor Bout yang dijuluki "pedagang kematian", menjalani hukuman 25 tahun di AS.
Ia bisa dipindahkan ke Rusia, dengan imbalan pebasket Griner dan mantan Marinir AS, Paul Whelan, yang saat ini juga ditahan Rusia.
Baca juga: Olga Kachura Perwira Wanita Rusia yang Tewas Oleh Ukraina, Pembelot dan Dituding Tembaki Warga Sipil
Tahun 2020 lalu, Whelan dijatuhi hukuman 16 tahun penjara di Rusia setelah dinyatakan bersalah karena spionase.
Kirby menilai keduanya ditahan secara tidak benar dan harus dibebaskan.
"Kami mendesak mereka untuk menerimanya. Mereka seharusnya menerimanya beberapa minggu yang lalu ketika kami pertama kali membuatnya," kata Kirby.
Namun, rupanya ada permintaan Rusia yang tidak bisa dikabulkan AS.
Menurut laporan Reuters, Moskow ingin menambahkan terpidana pembunuhan Vadim Krasikov yang dipenjara di Jerman, ke dalam pertukaran yang diusulkan.
"Saya tidak berpikir kita melangkah lebih jauh dengan menyebutnya sebagai tawaran balasan," tegas Kirby, menjawab hal ini.
Griner telah mengaku bersalah di depan pengadilan, namun ia menyatakan tidak bermaksud melanggar hukum.
Pebasket wanita asal AS ini ditahan pada Februari lalu di bandara dekat Moskow, ketika kartrid vape yang mengandung minyak ganja ditemukan di bagasinya.
Saat itu, ia masuk ke Rusia untuk bermain dengan Liga Premier Rusia selama offseason WNBA.
Pada 4 Agustus kemarin, ia dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara.
Hakim Anna Sotnikova dari pengadilan kota Khimki menjatuhkan hukuman dan mendenda Griner 1 juta rubel, atau sekitar $16.400.
Dia mengatakan pengadilan memperhitungkan pengakuan sebagian Griner atas kesalahan, penyesalan atas perbuatannya, keadaan kesehatan dan kegiatan amal.
Namun, tim kuasa hukum Griner berencana mengajukan banding atas putusan tersebut.
Hukuman keras kepada bintang WNBA itu datang di tengah invasi Rusia ke Ukraina dan pertikaian Moskow dengan AS dan Eropa.
Muncul kekhawatiran bahwa ia digunakan sebagai pion politik dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Baca juga: Barat Tuding Vladimir Rekrut Narapidana Jadi Pasukan di Garis Depan Invasi ke Ukraina
"Saya meminta Rusia untuk segera membebaskannya sehingga dia dapat bersama pasangannya, orang yang dicintai, teman, dan rekan satu timnya," kata Biden, sembari mengritik bahwa hukuman yang dijatuhkan Rusia tidak bisa diterima.
Kecaman turut disampaikan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken.
Pekan lalu, ia sempat membahasnya saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Keduanya kini berada di Kamboja untuk menghadiri pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
AS mengatakan Blinken akan mencoba berbicara dengan Lavrov lagi saat mereka berada di sana.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)