TRIBUNNEWS.COM - Pejabat kesehatan masyarakat Amerika Serikat telah menyatakan penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan masyarakat.
Dengan deklarasi tersebut akan memberikan sumber daya tambahan dari pemerintah untuk membantu menahan penyebaran virus.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada Rabu (3/8/2022), lebih dari 6.600 kasus penyakit telah dikonfirmasi di AS.
“Kami siap untuk mengambil tanggapan kami ke tingkat berikutnya dalam mengatasi virus ini, dan kami mendesak setiap orang Amerika untuk menganggap cacar monyet dengan serius,” kata Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Xavier Becerra pada Kamis (4/8/2022).
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri, menggigil, dan ruam yang bisa terasa gatal dan nyeri, namun jarang berakibat fatal.
Sementara itu, tidak ada kematian yang dilaporkan di Amerika Serikat.
Baca juga: Cacar Monyet pada Anak-anak, Ini 7 Hal yang Harus Diketahui Orang Tua
“Cacar monyet dapat menyebar dari gejala mulai sampai ruam sembuh, semua keropeng telah hilang, dan lapisan kulit baru telah terbentuk,” kata situs web CDC, seperti dilansir Al Jazeera.
“Penyakit ini biasanya berlangsung 2-4 minggu.”
Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit yang lama dan dekat, termasuk berpelukan, berpelukan dan berciuman, dan berbagi tempat tidur, handuk, dan pakaian.
Pejabat kesehatan telah menekankan bahwa siapa pun dapat tertular penyakit ini, meskipun pria yang berhubungan seks sesama pria lebih mungkin terkena.
PBB juga mengkritik beberapa liputan berita tentang virus tersebut.
Badan itu memperingatkan bahwa jurnalisme yang buruk dapat memperkuat stereotip homofobia dan rasis dan memperburuk stigma.
Pemerintahan Biden telah menghadapi kritik atas kegagalannya memastikan ketersediaan vaksin untuk penyakit tersebut, yang berkontribusi pada kekurangan di kota-kota seperti New York dan San Francisco .
Awal pekan ini, Gedung Putih menunjuk pejabat dari Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) dan CDC untuk bertindak sebagai koordinator Gedung Putih untuk memerangi wabah tersebut.