TRIBUNNEWS.COM - China mengirim kapal perang dan jet, dan melakukan latihan militer di perairan dekat Taiwan pada Jumat (5/8/2022).
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat China (People's Liberation Army/PLA) melintasi titik tengah antara pulau itu dan daratan China.
Menurut Kementerian Pertahanan, latihan militer tersebut merupakan sebuah tindakan yang sangat provokatif dari Beijing.
Garis itu sebelumnya merupakan perbatasan kontrol informal tetapi sangat dihormati Beijing dan Taipei.
Militer Taiwan menanggapi latihan militer China dengan peringatan radio dan menempatkan pasukan patroli udara, kapal angkatan laut dan sistem rudal berbasis pantai dalam keadaan siaga, tambah kementerian itu.
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang menegaskan pulau itu mewakili kebebasan dan demokrasi, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Nancy Pelosi Kritik Keras China yang Meluncurkan Rudal Balistik ke ZEE Jepang
Latihan militer China di perairan dekat Taiwan telah secara sewenang-wenang menyabot salah satu saluran air tersibuk di dunia.
"Tetangga jahat di sebelah melenturkan otot-ototnya di depan pintu kami dan secara sewenang-wenang menyabot [salah satu] saluran air tersibuk di dunia dengan latihan militer," kata Tseng-chang sebagaimana dikutip CNN.
Langit dan perairan di sekitar Taiwan telah menjadi titik fokus saat Beijing meningkatkan ketegangan tidak hanya dengan Taiwan, tetapi juga dengan negara tetangga Jepang, yang mengajukan protes resmi ke China setelah lima proyektil mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
China sebelumnya telah menembakkan rudal ke perairan sekitar Taiwan, terutama selama Krisis Selat Taiwan pada 1990-an.
Tetapi rudal yang terbang di atas pulau itu menandai eskalasi yang signifikan, dengan pejabat Amerika Serikat (AS) memperingatkan mungkin akan ada lebih banyak lagi yang akan datang.
"Kami mengantisipasi bahwa China mungkin mengambil langkah-langkah seperti ini pada kenyataannya, saya menggambarkannya untuk Anda dengan cukup rinci beberapa hari yang lalu," kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.
"Kami juga memperkirakan tindakan ini akan berlanjut dan China akan terus bereaksi dalam beberapa hari mendatang."
Sebuah kapal induk AS akan tinggal di daerah sekitar Taiwan selama beberapa hari lagi untuk memantau situasinya, tambah Kirby.
Lebih lanjut, China memulai latihan militer di sekitar Taiwan pada Kamis (4/8/2022), menembakkan beberapa rudal ke arah perairan dekat timur laut dan barat daya Taiwan sehari setelah kepergian Ketua DPR AS Nancy Pelosi dari pulau itu.
Baca juga: AS Kirim Kapal Induk USS Ronald Reagan, Antisipasi Serangan China di Selat Taiwan
Seorang ahli militer China mengkonfirmasi pada penyiar CCTV negara bahwa rudal konvensional terbang di atas pulau utama Taiwan, termasuk wilayah udara yang dicakup oleh rudal pertahanan Taiwan.
"Kami mencapai target di bawah pengawasan sistem tempur Aegis AS, yang berarti militer China telah memecahkan kesulitan untuk mencapai target jarak jauh di perairan," kata Mayor Jenderal Meng Xiangqing, seorang profesor strategi di Universitas Pertahanan Nasional di Beijing.
Dalam sebuah pernyataan Kamis malam, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan rudal telah melakukan perjalanan di atas atmosfer dan karena itu tidak menimbulkan risiko ke pulau itu.
Pihak berwenang tidak memicu peringatan serangan udara karena mereka memperkirakan rudal akan mendarat di perairan timur Taiwan, kata kementerian itu.
Kementerian menambahkan tidak akan merilis informasi lebih lanjut tentang lintasan rudal untuk melindungi kemampuan pengumpulan intelijennya.
Lima rudal balistik diyakini telah mendarat di ZEE Jepang, termasuk empat yang diyakini telah terbang di atas Taiwan, kata Kementerian Pertahanan Jepang, Kamis (4/8/2022).
"Ini adalah masalah serius yang menyangkut keamanan Jepang dan keselamatan warganya. Kami mengutuk keras itu," kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi.
China juga mengirim 22 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada hari yang sama, di mana semuanya melewati garis median.
Ini mengikuti serbuan China serupa sehari sebelumnya melintasi garis median.
Serangan hari Kamis dilakukan oleh 12 jet tempur Su-30, delapan jet tempur J-11, dan dua jet tempur J-16, kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: PM Fumio Kishida Minta China Hentikan Latihan Militer & Peluncuran Peluru Kendali di ZEE Jepang
Kemudian, kementerian mengatakan pihaknya mendeteksi empat pesawat tak berawak terbang di atas "perairan terbatas" di sekitar pulau Kinmen yang dikuasai Taiwan dekat daratan China.
Militer Taiwan menembakkan suar untuk memperingatkan drone agar menjauh, tetapi tidak merinci jenis atau asal perangkat tersebut, jelas kementerian.
Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan situs web bahasa Inggris pemerintah dan situs web kementerian telah mendeteksi sejumlah besar serangan pada hari Selasa, hari ketika Pelosi mendarat di Taiwan.
Alamat IP di balik serangan itu berasal dari China dan Rusia, di antara lokasi lain, dengan tujuan melumpuhkan situs pemerintah, kata juru bicara itu, Jumat (5/8/2022).
Dia menambahkan bahwa situs web kembali normal setelah pekerjaan perbaikan darurat, tetapi serangan besar-besaran oleh pasukan musuh di luar negeri berlanjut pada hari Kamis dan Jumat.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)