Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) menyampaikan kabar terbaru kondisi para Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di Kapal Sky Fortune yang terlantar di Tabaco, Filipina, lewat pernyataan pada Selasa (9/8/2022).
Kemlu RI bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Manila untuk menangani kasus tersebut.
Kasus ini dinilai cukup rumit karena menyangkut kasus hukum dan tanggung jawab pemilik kapal dan para ABK khususnya terkait dengan keberadaan kapal.
Pada konferensi pers sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha mengatakan bahwa kasus ini sudah ditangani KBRI sejak Maret lalu.
Namun, KBRI Manila masih akan terus berupaya dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat hingga kasus ini terselesaikan.
"Langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh KBRI Manila sejak Maret lalu adalah meminta otoritas Filipina untuk segera repatriasi ABK, kemudian meminta bantuan perawatan untuk salah satu ABK yang sakit," ujarnya.
Baca juga: Komnas HAM Berharap Masih Bisa Periksa di Komnas HAM Setelah Ferdy Sambo Ditetapkan Tersangka
Sesuai dengan permintaan dan kesepakatan antara KBRI Manila dengan PH Coast Guard (PCG), Indonesia dapat secara berkala memantau kondisi ABK di Kapal Sky Fortune.
PCG melaporkan bahwa tanggal 6 Agustus 2022, PGC beserta Dokter Karantina telah memeriksa kondisi kesehatan para ABK asal Indonesia, dan memberikan pengobatan bagi satu orang WNI yang dilaporkan sakit.
Kemlu menyatakan, sejak menerima laporan kasus kapal Sky Fortune ini di bulan Maret 2022, KBRI Manila telah merespon dan mengunjungi langsung lokasi kapal.
Perwakilan telah melihat kondisi ABK WNI, memberikan bantuan perawatan 1 ABK WNI sakit di RS dan memastikan bantuan logistik terpenuhi.
KBRI Manila juga melakukan audiensi virtual kepada keluarga ABK pada bulan Maret.
KBRI Manila juga berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mencari opsi jalan keluar bagi para WNI.
Termasuk membuka komunikasi dengan para ABK dan otoritas setempat untuk memastikan semua dalam kondisi baik selama di atas kapal.