TRIBUNNEWS.COM, FLORIDA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa kemarin mencoba mempengaruhi pendukungnya terkait penggeledahan yang dilakukan FBI pada tanah 'Mar-a-Lago' miliknya di Florida demi keuntungannya.
Informasi ini diperoleh dari pesan teks dan email Donald Trump yang diduga meminta sumbangan politik dari para pendukungnya.
Dikutip dari laman Reuters, Rabu (10/8/2022), pencarian dan penggeledahan yang belum pernah terjadi sebelumnya menandai eskalasi signifikan dari penyelidikan federal AS mengenai 'apakah Trump secara ilegal menghapus catatan dari Gedung Putih saat ia meninggalkan kantor pada Januari 2021'.
Saat ini Trump memang terus menggoda publik, ia dikabarkan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2024, namun belum mengatakan secara jelas apakah dirinya benar-benar serius melakukannya.
Seorang sumber mengatakan bahwa FBI mengambil sekitar 10 box berisi kertas, namun untuk brankas yang digeledah diketahui kosong.
Suami dari Melania Trump itu mencoba menggambarkan penggeledahan tersebut sebagai langkah yang didasari motif politik dan dilakukan pemerintahan Presiden AS saat ini, Joe Biden.
"Mereka mencoba untuk menghentikan Partai Republik dan saya sekali lagi. Pelanggaran hukum, penganiayaan politik, dan perburuan penyihir harus diungkap dan dihentikan," kata Trump dalam email penggalangan dana pada Selasa kemarin.
Baca juga: Selidiki Catatan Kepresidenan, FBI Geledah Rumah Donald Trump di Florida
Perlu diketahui, Trump meluncurkan komite aksi politik Save America beberapa hari setelah kalah dalam pemilihan 2020 dari Biden.
Ia memiliki lebih dari 100 juta dolar AS yang tersimpan di bank.
Sekutu Partai Republik di Kongres AS pun berjanji untuk meluncurkan penyelidikan terkait penggeledahan itu sendiri jika mereka merebut kembali kendali DPR atau Senat pada November mendatang.