News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemukiman Strategis Peski Jatuh ke Tangan Rusia, Pilar Utama Ukraina di Donbas Makin Berkurang

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita, penduduk setempat, duduk di samping barang-barangnya di luar sebuah bangunan yang sebagian hancur setelah penembakan di Chasiv Yar, Ukraina timur, pada 10 Juli 2022. - Bangunan empat lantai itu dihantam oleh rudal Badai Rusia, Pavlo Kyrylenko, Gubernur wilayah Donetsk yang ingin ditaklukkan oleh tentara Rusia, mengatakan pada 10 Juli 2022 di Telegram. (Photo by Anatolii Stepanov / AFP)

Lebih dari 20.500 penduduk Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk melintasi perbatasan Rusia di wilayah Rostov selama sehari terakhir, kata departemen perbatasan Dinas Keamanan Federal kepada wartawan, Kamis (11/8/2022).

"Selama satu hari terakhir, lebih dari 20.500 warga telah memasuki Rusia melalui pos pemeriksaan di wilayah Rostov," kata layanan pers dikutip kantor berita TASS.

Menurut laporan itu, hampir 2,5 juta warga Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk telah melintasi perbatasan Rusia di wilayah Rostov sejak Februari.

Baca juga: Serangan Balasan Ukraina di Kota Donetsk, Hotel Berisi Jurnalis Jadi Sasaran Rudal

Situasi di saluran kontak di Donbass meningkat pada 17 Februari. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pengakuan atas Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang para pemimpinnya menandatangani perjanjian tentang persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik.

Pada sisi lain, Rusia telah menggandakan jumlah serangan udara terhadap posisi militer dan infrastruktur sipil Ukraina dibandingkan dengan minggu sebelumnya, Brigadir Jenderal Ukraina Oleksiy Hromov mengatakan pada hari Kamis.

“Pesawat dan helikopter musuh menghindari terbang ke jangkauan pertahanan udara kami, dan karena itu akurasi serangan ini rendah,” katanya dalam konferensi pers.

Baca juga: Menyerah di Azovstal, Ditahan di Donetsk, Mati Dibom Negaranya Sendiri

Sementara itu, parlemen Latvia menyebut Rusia sebagai "negara sponsor terorisme" atas perang di Ukraina dan meminta sekutu Barat untuk menjatuhkan sanksi yang lebih komprehensif terhadap Moskow untuk mengakhiri konflik, lapor Reuters.

Dalam berita lain, sebuah kapal yang membawa gandum dan dijadwalkan berangkat dari pelabuhan Chornomorsk Ukraina di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB pada Kamis tidak dapat berlayar karena kondisi cuaca buruk, kata kementerian pertahanan Turki kepada Reuters.

Kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki antara Rusia dan Ukraina telah memungkinkan 12 kapal berangkat dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina sejak 1 Agustus. (Russia Today/Reuters/TASS/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini