Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Ribuan pekerja pos di Inggris melakukan aksi mogok kerja pada Jumat (26/8/2022).
Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (27/8/2022) aksi mogok kerja dilakukan untuk menuntut kenaikan gaji, di tengah meningkatnya inflasi dan melonjaknya biaya hidup.
Di London timur, pekerja pos berdiri di luar kantor pengiriman, mengibarkan bendera dan meneriakkan “Apa yang kita inginkan? Gaji yang layak!”
Baca juga: Bank Sentral Korea Selatan Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps untuk Menahan Laju Inflasi
Sementara itu, para pekerja di Royal Mail Group juga ikut bergabung dalam aksi pemogokan, setelah tidak tercapainya kesepakatan mengenai kenaikan gaji.
Mereka juga berencana untuk melakukan aksi mogok kerja pada Rabu (31/8/2022), serta pada 8 dan 9 September mendatang.
Baca juga: Ekonom: Inflasi Inggris Diperkirakan Menyentuh Angka 18 Persen di Awal Tahun 2023
“Kami ingin kenaikan gaji yang substansial untuk anggota kami. Kami ingin itu mencerminkan upaya yang dilakukan anggota kami selama pandemi untuk menjaga perusahaan tetap berjalan,” kata Dave Ward, sekretaris jenderal Serikat Pekerja Komunikasi, yang mewakili pekerja Royal Mail Group.
Gangguan Signifikan
Royal Mail Group meminta pelanggan untuk bersabar karena adanya gangguan yang disebabkan oleh aksi pemogokan yang dilakukan oleh pekerjanya.
Sebelumnya, mayoritas dari serikat pekerja telah memilih untuk mogok kerja, setelah kenaikan gaji sebesar dua persen ditetapkan untuk mereka.
Serikat pekerja di pelabuhan peti kemas Inggris mogok kerja
Pada awal pekan ini, serikat pekerja di pelabuhan peti kemas terbesar di Inggris juga melakukan aksi mogok kerja.
Diperkirakan sekitar 2.000 pekerja di Pelabuhan Felixstowe, yang menangani sekitar empat juta kontainer per tahun melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut kenaikan gaji.