TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan pencitraan satelit Israel ImageSat International (ISI) mengungkapkan Rusia mengirimkan unit rudal anti-pesawat S-300 dari Suriah ke pelabuhan dekat Krimea.
Aktivitas tersebut dinilai sebagai upaya nyata dari Rusia untuk meningkatkan pertahanan udaranya dalam perang dengan Ukraina.
Dikutip Al Jazeera, ISI menangkap gambar yang menunjukkan keberadaan baterai anti-pesawat S-300 di Masyaf, Suriah pada April 2022.
Terlihat pula situs kosong yang ditinggalkan pada 25 Agustus setelah sistem dikirim ke pelabuhan Tartous.
Gambar terpisah menunjukkan komponen baterai di dermaga di Tartous antara 12 Agustus dan 17 Agustus 2022.
Tapi, pada 20 Agustus mereka hilang.
Baca juga: Pejabat AS Sebut Rusia Alami Masalah Teknis dalam Operasikan Drone Iran
ISI menyimpulkan bahwa mereka telah dipindahkan ke kapal Rusia, Sparta II, yang meninggalkan Tartous menuju pelabuhan Novorossiysk Rusia.
Data dari Refinitiv Eikon menunjukkan Sparta II saat ini berada di Novorossiysk, setelah tiba melalui Selat Dardanelles Turki.
Kementerian Pertahanan Rusia menolak berkomentar.
Pemberontakan 2011 di Suriah berubah menjadi perang setelah pemerintah menanggapi dengan keras gerakan protes negara itu.
Intervensi Rusia di pihak pemerintah pada 2015 mengubah gelombang konflik, dengan Idlib sekarang menjadi satu-satunya provinsi yang sebagian besar dikuasai oposisi.
Jika dikonfirmasi, transfer S-300 akan menunjukkan langkah signifikan Rusia untuk meningkatkan pertahanan udara di dekat teater perang di Ukraina, di mana pasukan Rusia telah mengalami serangan yang merusak dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Ukraina Berhasil Tembus Pertahanan Rusia, Zelensky Peringatkan Pasukan Putin Kabur
Dalam satu insiden seperti itu, delapan pesawat tempur Rusia hancur bulan ini dalam serangkaian ledakan di sebuah pangkalan udara di Krimea.
Ukraina telah menolak untuk mengatakan apakah dan bagaimana melakukan serangan itu.
Gambar ISI menunjukkan komponen radar baterai S-300 telah dipindahkan secara terpisah dari pangkalan Masyaf yang sama ke pangkalan udara Rusia Khmeimim di pantai Suriah, utara Tartous.
Analis perusahaan mengatakan ukuran dan berat komponen radar membuatnya tidak cocok untuk pengiriman melalui laut, dan mungkin memerlukan pengangkutan udara oleh pesawat Ilyushin-76 dari Khmeimim kembali ke Rusia.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)