Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Aksi pilot Lufthansa yang melakukan mogok kerja pada Jumat kemarin, telah memaksa maskapai Jerman itu untuk membatalkan ratusan penerbangan dan membuat wisatawan terdampar.
Maskapai itu mengatakan telah membatalkan sekitar 800 penerbangan di pangkalan utamanya di Frankfurt dan Munich pada Jumat (2/9/2022) kemarin.
Keputusan ini tentu saja berdampak pada 130.000 penumpang.
Lufthansa mengaku sedang bekerja keras untuk meminimalkan dampak pemogokan.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Jerman, Lufthansa akan Beli 40 Persen Saham ITA Airways
Dikutip dari laman Reuters, Sabtu (3/9/2022), serikat buruh Vereinigung Cockpit (VC) telah meminta lebih dari 5.000 pilot Lufthansa untuk melakukan pemogokan selama 24 jam, karena putaran terakhir pembicaraan mengenai upah telah gagal.
Pemogokan dan kekurangan staf telah memaksa beberapa maskapai penerbangan, termasuk Lufthansa, untuk membatalkan ribuan penerbangan pada musim panas ini.
Ini tentu saja menyebabkan antrean panjang di bandara-bandara utama, membuat frustrasi orang yang ingin mulai bepergian lagi setelah dilonggarkannya sistem penguncian (lockdown) akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Seorang penumpang bernama Liane Dickson dijadwalkan terbang ke Amsterdam Belanda dari Johannesburg Afrika Selatan melalui Frankfurt, namun penerbangan kedua dibatalkan sebelum ia meninggalkan Afrika Selatan.
"Di Bandara Johannesburg kemarin terjadi kekacauan karena orang-orang tidak tahu apakah mereka harus check-in bagasi mereka ke Amsterdam atau ke Frankfurt," kata Dickson.
Sebelumnya, serikat pekerja VC menuntut kenaikan gaji sebesar 5,5 persen pada tahun ini dan kompensasi inflasi otomatis setelahnya serta persyaratan yang lebih baik untuk pilot tingkat pemula.
Lufthansa mengatakan tuntutan VC akan menaikkan biaya stafnya sebesar 40 persen atau sekitar 900 juta euro, ini setara 899 juta dolar Amerika Serikat (AS) selama dua tahun ke depan.
Maskapai ini telah menawarkan total 900 euro atau setara 901,35 dolar AS lebih banyak dalam gaji pokok per bulan dalam dua tahap selama periode 18 bulan.
Ini diklaim akan menghasilkan gaji lebih dari 18 persen lebih tinggi untuk pekerjaan tingkat pemula dan 5 peraen lebih banyak untuk posisi senior.
Baca juga: Kado Buruk Akhir Tahun, Lufthansa Siap-siap PHK 29.000 Karyawan Plus 10.000 Staf di 2021
Tuntutan VC juga dilatarbelakangi oleh melonjaknya harga energi dan pangan, dengan inflasi Jerman naik ke level tertinggi dalam hampir 50 tahun pada Agustus lalu.
"Saya pikir (pemogokan) ini tidak tepat. Ini adalah musim perjalanan utama dan dalam waktu yang sangat singkat. Para pilot bukanlah orang yang berpenghasilan rendah. Mereka tentu tidak terkena dampak krisis energi dan inflasi seberat banyak orang lain yang melakukan pekerjaan mereka setiap hari," kata penumpang bernama Andrea Buchloh-Adler, di Bandara Frankfurt.
Bulan lalu, manajemen Lufthansa mencapai kesepakatan gaji dengan staf darat untuk mencegah pemogokan lebih lanjut, setelah pemogokan awal memaksa maskapai itu untuk membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan.
Lufthansa juga menghadapi kemungkinan pemogokan oleh pilot dari anak perusahaannya, Eurowings.