TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat Topan Hinnamnor di Korea Selatan naik menjadi 10.
Demikian dilaporkan oleh pihak berwenang pada Rabu (7/9/2022).
Diketahui, badai telah menghantam pantai selatan dengan gelombang besar dan hujan lebat di minggu pertama September.
Topan Hinnamnor adalah salah satu yang paling kuat melanda Korea Selatan dalam beberapa dekade.
Topan yang Korea Selatan pada hari Senin dan Selasa, telah menyebabkan jalan dan gedung dilanda banjir.
Di kota pelabuhan tenggara Pohang tujuh mayat dan dua orang yang selamat ditarik keluar dari tempat parkir bawah tanah yang terendam dari sebuah kompleks apartemen, kata Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat.
Baca juga: Apa Itu Topan Hinnamnor? Siklon Tropis Aktif yang Melanda Korea Selatan
Kesembilan orang itu terperangkap setelah mereka pergi ke tempat parkir untuk memindahkan mobil mereka selama hujan lebat, sebagaimana dikutip dari CNA.
Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut pada hari Rabu, dan pihak berwenang mengatakan dua orang masih hilang.
Satu kematian lainnya dikonfirmasi di Pohang pada hari Rabu.
Sementara satu lagi di Gyeongju di mana seseorang tewas ketika sebuah rumah terkubur dalam tanah longsor, kata pihak berwenang.
Kesembilan kematian itu menyusul kematian seorang wanita berusia 70-an yang meninggal di Pohang setelah tersapu banjir pada hari Selasa.
Hinnamnor memaksa lebih dari 4.700 orang meninggalkan rumah mereka demi keselamatan, dan menghancurkan sekitar 12.000 rumah dan bangunan.
Baca juga: Topan Hinnamnor Dekati Korea Selatan, Sekolah hingga Bandara Ditutup
Hampir 90.000 rumah tangga kehilangan listrik secara nasional saat badai melanda.
Tetapi pasokan telah dipulihkan ke sebagian besar dari mereka pada Rabu pagi, kata pihak berwenang.
Sebelum topan mendarat, pihak berwenang Korea Selatan menutup lebih dari 600 sekolah di seluruh negeri sebagai tindakan pencegahan.
Sementara itu, maskapai penerbangan lokal membatalkan sekitar 250 penerbangan domestik.
(Tribunnews.com/Yurika)