TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina dan krisis energi global muncul sebagai kebijakan luar negeri utama bagi Perdana Menteri Inggris yang baru, Liz Truss.
Saat berkesempatan berbincang dengan mitranya Presiden Joe Biden, pemimpin AS itu berjanji memperkuat hubungan Washington-Inggris dalam menghadapi agresi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut Downing Street, Biden dan Truss sepakat memperkuat komitmen mereka untuk memperkuat kebebasan global, mengatasi resiko yang ditimbulkan oleh otokrasi dan memastikan Putin gagal di Ukraina.
Dikutip The Guardian, No 10 mencatat "kekuatan abadi dari hubungan khusus" dengan AS, sesuatu yang muncul kadang-kadang tegang selama masa pemerintahan pendahulunya Boris Johnson.
Truss dan Biden dapat bertemu segera setelah sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhir bulan ini.
Baca juga: Ratu Elizabeth dan 15 Perdana Menterinya, dari Winston Churchill, Boris Johnson hingga Liz Truss
Komitmen perdalam aliansi NATO
Para pemimpin juga berkomitmen untuk memperdalam aliansi melalui NATO dan pakta pertahanan Aukus, yang dibentuk untuk melawan dominasi China di kawasan Indo-Pasifik.
Gedung Putih mengatakan para pemimpin membahas kerja sama yang erat untuk membantu Ukraina "mempertahankan diri dari agresi Rusia", serta tantangan yang ditimbulkan oleh China, ambisi Iran untuk memperoleh senjata nuklir, mengamankan energi yang berkelanjutan dan terjangkau, dan kebutuhan untuk melindungi Perjanjian Jumat Agung.
Terhubung dengan Zelensky
Panggilan telepon Truss juga terhubung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Truss, yang merupakan perdana menteri Konservatif keempat Inggris dalam enam tahun, mengatakan kepadanya "Ukraina dapat bergantung pada bantuan Inggris untuk jangka panjang" dan menyesalkan upaya Putin untuk mempersenjatai energi.
Dia pun menerima undangan untuk mengunjungi Ukraina segera.
"Sangat penting bahwa Inggris Raya mempertahankan peran kepemimpinan dalam mengkonsolidasikan dunia bebas dan melindungi kebebasan," katanya.
Baca juga: PM Inggris Liz Truss Mulai Memilih Susunan Kabinetnya, Ini Nama-nama yang Masuk, Bertahan dan Keluar
Truss memimpin sebuah negara dalam cengkeraman krisis ekonomi yang parah, di tengah melonjaknya biaya energi dan perkiraan Bank of England tentang inflasi dua digit dan resesi yang panjang kecuali tindakan diambil.
Berita lain terkait dengan PM Baru Inggris
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)