Komentar Peskov datang di tengah krisis energi yang semakin dalam di seluruh Eropa yang semakin diperparah setelah Gazprom, raksasa energi yang dikelola negara Rusia.
Rusia mengumumkan pada Jumat bahwa dilakukan pekerjaan pemeliharaan tiga hari karena kebocoran minyak di salah satu turbin NS1 akan diperpanjang tanpa batas.
NS1, yang telah beroperasi sejak 2011, merupakan pipa gas tunggal terbesar yang membawa gas antara Rusia dan Eropa Barat.
2. Kremlin Yakin Eropa Tak Mungkin Bisa Gantikan Gas Rusia, Menteri Energi: Mereka Tak akan Berhasil
Menteri Energi Rusia, Nikolay Shulginov mengatakan sangat mungkin bahwa Eropa tidak akan bisa menghilangkan gas Rusia bahkan pada tahun 2027.
Hal ini diungkapkan Shulginov, dalam wawancaranya dengan media Rusia TASS di Forum Ekonomi Timur.
Menurutnya, Eropa tidak dapat mengandalkan negara manapun untuk memasok energi kecuali Amerika Serikat (AS).
"Untuk tujuan ini, mereka harus yakin bahwa mereka akan dapat melakukannya pada tahun 2027."
"Situasi dengan harga spot membuktikan bahwa ini tidak sesederhana itu. Eropa hampir tidak dapat mengandalkan siapa pun kecuali AS, yang meningkatkan produksi LNG," kata Shulginov.
Musim dingin tahun ini, menurut Shulginov, akan menunjukkan risiko yang akan dialami Eropa karena menolak gas Rusia.
Baca juga: Intelijen AS Temukan Indikasi Rusia Mulai Pasok Senjata Artileri dari Korea Utara
Hal tersebut akan berdampak pada macetnya industri hingga pembangkit listrik.
"Saya pikir musim dingin yang akan datang akan menunjukkan betapa nyata keyakinan mereka tentang kemungkinan menolak gas Rusia."
"Ini sebenarnya akan menyebabkan penghentian industri, termasuk industri kimia, dan pembangkit listrik berbahan bakar gas. Ini akan menjadi kehidupan yang benar-benar baru untuk orang Eropa."