News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Abaikan Larangan Taliban, Lima SMA Perempuan di Afghanistan Kembali Dibuka

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima sekolah menengah di Afghanistan kembali dibuka meski Taliban melarang.

TRIBUNNEWS.COM - Lima sekolah menengah negeri untuk anak perempuan di Afghanistan timur telah dibuka kembali.

Itu dilakukan setelah ratusan siswa menuntut agar sekolah dibuka kembali, kata seorang pejabat provinsi, Kamis (8/9/2022).

Secara resmi Taliban telah melarang pendidikan sekolah menengah untuk anak perempuan, tetapi perintah tersebut telah diabaikan di beberapa bagian Afghanistan yang jauh dari basis kekuatan pusat Kabul dan Kandahar.

Mohammad Wali Ahmadi, kepala sekolah SMA Shashgar di Gardez, mengatakan kepada AFP sekitar 300 gadis telah kembali ke sekolah sejak pekan lalu meskipun tidak ada perubahan dalam kebijakan resmi.

Rombongan gadis berjilbab terlihat menuju ke sekolah pada Kamis pagi.

“Sejak gadis-gadis itu datang sendiri, kami tidak menolak mereka kembali,” kata Ahmadi, seperti dilansir CNA.

Baca juga: Bom Meledak di Kota Herat Afghanistan Barat saat Warga Salat Jumat, Tewaskan Ulama Pro-Taliban

Tapi, jika kementerian pendidikan memerintahkan mereka untuk menutup, dia akan langsung melakukannya, tambahnya.

"Sejauh ini kami belum diberitahu untuk mengirim gadis-gadis itu kembali," kata Ahmadi.

Khaliqyar Ahmadzai, kepala informasi dan budaya provinsi, mengatakan kepada AFP bahwa lima sekolah telah dibuka kembali, tanpa memberikan penjelasan.

"Beberapa hari yang lalu siswi mendatangi kepala sekolah dari lima sekolah menuntut agar sekolah mereka dibuka kembali," katanya.

Wanita mengenakan pakaian niqab berdiri di sepanjang jalan di Kabul pada 7 Mei 2022. - Taliban pada 7 Mei memberlakukan beberapa pembatasan paling keras pada wanita Afghanistan sejak mereka merebut kekuasaan, memerintahkan mereka untuk menutupi sepenuhnya di depan umum, idealnya dengan burqa tradisional. (Photo by Ahmad SAHEL ARMAN / AFP) (AFP/AHMAD SAHEL ARMAN)

"Sejak itu, kelas telah dimulai kembali dan sekolah-sekolah ini sekarang berfungsi."

Empat dari sekolah tersebut berada di Gardez, ibu kota provinsi Paktia, dan satu lagi di Samkani.

Pejabat di kementerian pendidikan di Kabul tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Ahmadzai mengatakan kemungkinan sekolah lain di provinsi itu akan mengikutinya.

“Jika siswa berkoordinasi dengan kepala sekolah, maka proses pembukaan kembali sekolah ini akan berlanjut di provinsi,” ujarnya.

Sejak merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, Taliban telah memberlakukan pembatasan keras pada anak perempuan dan wanita untuk mematuhi visi Islam mereka yang keras.

Itu secara efektif membuat para perempuan Afghanistan keluar dari kehidupan publik.

Baca juga: Setahun Taliban Berkuasa: Wanita Afghanistan Masih Tuntut Hak-hak Perempuan hingga Dipukuli Pejuang

Pada bulan Maret Taliban memerintahkan semua sekolah menengah untuk anak perempuan ditutup hanya beberapa jam setelah dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak kembali berkuasa.

Pejabat mempertahankan larangan itu hanya "masalah teknis" dan kelas akan dilanjutkan setelah kurikulum berdasarkan aturan Islam ditetapkan.

Beberapa sekolah umum terus beroperasi di beberapa bagian negara menyusul tekanan dari para pemimpin dan keluarga setempat.

Namun, mereka tetap tertutup di sebagian besar provinsi, termasuk ibu kota Kabul serta Kandahar, pusat kekuatan de facto Taliban.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini