Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Qatar sedang menyelesaikan persiapan untuk memperkuat pertahanan menjelang final Piala Dunia FIFA 2022 yang akan dilangsungkan di negara itu Desember 2022 ini.
Untuk mendukung pengamanan final Piala Dunia FIFA 2022, Qatar telah memperoleh dukungan sistem militer canggih.
Melansir dari EurAsian Times, pada tahun 2017 Qatar menandatangani kontrak senilai 8 miliar dolar AS dengan perusahaan pertahanan Inggris BAE Systems untuk membeli 24 pesawat tempur Eurofighter Typhoon dan sembilan jet Hawk Mk 167.
Selain itu, negara tersebut juga menerima helikopter NH90 dari Leonardo, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Italia, melalui kontrak yang ditandatangani pada Agustus 2018 silam. Sejauh ini, Qatar telah menerima enam dari 28 helikopter NH90.
Thales, sebuah perusahaan Prancis, menyediakan avionik, EW CATS (Electronic Warfare, Compact Airborne Threat Surveyor untuk helikopter), radio, dan Transmisi Data Link untuk helikopter tersebut.
Pesawat tempur Typhoon akan menjadi bagian dari Skuadron 12, yang juga dikenal sebagai Skuadron Typhoon Gabungan, yang dioperasikan dalam kerja sama dengan Inggris.
Skuadron tersebut akan memberikan keamanan udara dalam Piala Dunia FIFA yang berlangsung dari 21 November hingga 18 Desember 2022.
Angkatan Udara Qatar Emiri (QEAF) akan mengawasi keamanan udara untuk acara tersebut dan akan melakukan sebagian besar operasi keamanan.
Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Daftar Lengkap Hotel hingga Tempat Latihan 32 Negara Peserta
Sementara Inggris akan menyumbangkan keahlian serta kemampuannya, yang diperoleh Inggris saat menjadi tuan rumah Olimpiade 2012 di negara tersebut.
Wilayah udara Qatar akan dilindungi oleh sistem pengawasan dan pertahanan udara tingkat rendah Leonardo, yang terdiri dari jaringan radar Kronos serta pusat komando dan kendali terkait.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Qatar Adakan Turnamen Sepak Bola Khusus Untuk Suporter, Peserta dari 32 Negara
Perusahaan Italia tersebut akan bertanggung jawab atas semua perkiraan cuaca dan Manajemen Lalu Lintas Udara untuk Bandara Internasional Hamad. Leonardo akan memastikan kedatangan penonton dan pemain sepak bola dengan aman.
Keamanan di Darat
Keamanan di darat sama pentingnya dengan keamanan di udara dan laut, untuk menghindari terjadinya peristiwa tidak menguntungkan seperti terorisme atau kerumunan massa yang sulit diatur.
Lembaga penegak hukum Qatar dan beberapa mitra global mereka telah berlatih bersama. Menurut laporan dari EurAsian Times, lebih dari 23.000 personel keamanan diperlukan sepanjang perhelatan Piala Dunia, untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama acara berlangsung.
Beberapa ribu personel polisi dari Maroko telah dikirim ke Qatar untuk membantu mempersiapkan keamanan Piala Dunia FIFA 2022.
Qatar juga menciptakan sistem pengawasan terintegrasi yang luas, dengan memasukkan data ke Pusat Keamanan Nasional, yang mencakup sensor audiovisual, drone, dan CCTV.
Negara ini juga mempersiapkan langkah-langkah untuk melawan ancaman dari kendaraan udara tak berawak.
Fortem Technologies, perusahaan pertahanan udara yang berbasis di Utah, mengumumkan pada bulan Juli lalu mereka telah berkolaborasi dengan Qatar untuk teknologi anti-drone atau counter-UAV di dekat stadion Piala Dunia 2022.
Sistem SkyDome, yang dikembangkan Fortem diklaim sebagai "yang terbaik di dunia dengan kekalahan kinetik ketika kerusakan jaminan rendah diperlukan."
Sistem tersebut mencakup Drone Hunter, yang seperti namanya akan memburu pesawat nirawak (UAV) di udara dan menghancurkannya dengan meluncurkan jaring khusus, meminimalisir bahaya, dan membawa UAV tersebut ke tempat yang telah ditentukan.
Pada bulan Juli lalu, NATO mengatakan pihaknya akan menawarkan bantuan termasuk “pelatihan melawan ancaman yang ditimbulkan oleh bahan Kimia, Biologi, Radiologi, dan Nuklir (CBRN)".
Pusat pertahanan CBRN bersama Slovakia dan NATO di Republik Ceko akan memberikan bantuan tersebut.
Pemerintah Rumania juga akan memberikan pelatihan mengenai penanggulangan bom alat peledak improvisasi (IED) serta perlindungan VIP.
Yang terakhir, ada laporan bahwa Pakistan akan mengirim pasukan ke Qatar untuk membantu memperkuat pertahanan dan keamanan selama Piala Dunia 2022.
Keamanan di Laut
Qatar merupakan negara yang terletak di sebuah semenanjung dan hanya memiliki satu daerah perbatasan darat di selatan, yaitu dengan kerajaan Arab Saudi.
Sehingga sangat penting bagi negara ini untuk memastikan wilayah lautnya terbebas dari ancaman.
Qatar menandatangani banyak kontrak baru-baru ini untuk membeli kapal yang dilengkapi radar dan kemampuan pemantauan.
Dalam kesepakatan pada tahun 2017 yang bernilai lebih dari 5 miliar dolar AS, Angkatan Laut Qatar membeli empat kapal perang kecil (korvet) Al Zubarah, dermaga pendaratan, dan dua kapal patroli lepas pantai dari pabrikan Italia Fincantieri.
Galangan kapal di desa Muggiano, kota La Spezia, Italia telah meluncurkan korvet keempat akhir April lalu.
Sistem manajemen komando, yang terdiri dari radar Angkatan Laut 3D AESA Grand Kronos Leonardo, interrogator dan transponder IFF (Identification Friend or Foe), dan suite pengawasan dan pelacakan IRST, dipasang di masing-masing tujuh kapal baru.
Angkatan Laut Qatar juga menandatangani kesepakatan dengan Leonardo untuk membangun Naval Operation Center (NOC) untuk dinas militer, yang diresmikan pada awal tahun ini.
Pemerintah Qatar telah memastikan personel Angkatan Laut mengawasi dan bertanggung jawab atas zona ekonomi eksklusif Qatar, perairan sekitarnya dan perairan teritorial.