Laporan Wartawan Tribunnews Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Menteri Luar Negeri (Menlu) tiga negara, yakni Indonesia – Australia – Timor Leste, melakukan pertemuan trilateral di sela-sela sidang tahunan PBB, New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (20/9/2022) untuk membahas isu-isu strategis.
Menlu RI Retno Marsudi memimpin Pertemuan Trilateral Indonesia – Australia – Timor Leste, bersama Menlu Australia Penny Wong dan Menlu Timor Leste Adaljiza Magno.
"Pertemuan trilateral yang luar biasa dengan Menlu @SenatorWong dari Australia dan Menlu @AdaljizaM dari Timor Leste (20/09). Diskusi kami meliputi: komitmen untuk menghormati Piagam PBB; konektivitas, kerjasama pangan dan energi: dan tentu saja, masalah wanita," tulis Retno lewat Twitter @Menlu_RI, Rabu (21/9/2022).
Kemlu RI dalam keterangannya mencatat, pertemuan membahas upaya kerja sama untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Beberapa bidang kerja sama dinilai penting untuk terus didorong antara lain konektivitas, ketahanan pangan, dan energi.
Sementara itu, ketiga Menlu juga bersepakat mengenai pentingnya semua negara untuk menghormati prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten.
“Prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah termasuk prinsip yang sangat penting untuk dihormati," kata Retno.
Ketiga Menlu juga sepakat mengenai pentingnya memajukan isu pemberdayaan perempuan.
Pengarusutamaan isu gender dinilai penting dilakukan di semua kerja sama antara ketiga negara.
Isu G20, ASEAN dan kerja sama maritim juga dibahas dalam pertemuan.
“Indonesia sebagai Presiden G20, terus berupaya menjaga agar G20 tetap dapat bekerja dan menghasilkan kerja sama konkrit, tidak hanya untuk anggotanya, namun untuk masyarakat dunia" ujar Retno.
Lebih lanjut Menlu Retno mengatakan bahwa sejak awal Indonesia memang memberikan perhatian pada kepentingan negara berkembang.
Baca juga: Bertemu Menlu Australia di New York, Menlu Retno Sampaikan Pentingnya Kontribusi Negara G20
Sementara mengenai ASEAN, Australia dan Timor Leste sampaikan dukungannya terhadap sentralitas ASEAN dan upaya ASEAN membantu Myanmar melalui 5 Points Consensus (5PC).
Menlu Retno menyampaikan secara singkat bahwa selama keketuaannya, Indonesia ingin ASEAN terus dapat memperkokoh sentralitasnya, sehinga tetap dapat menjadi motor bagi stabilitas dan kesejahteraan Kawasan.
Indonesia juga menyampaikan bahwa selama keketuaannya, Indonesia akan mengadakan Pertemuan “Indo-Pacific Infrastructure Forum".
Diharapkan melalui Forum ini dapat dilakukan kerja sama konkrit di bidang insfrastruktur di antara negara-negara Indo-Pasifk.