TRIBUNNEWS.COM - Iran mengalami pemadaman internet hampir seluruhnya.
Akses ke jaringan internet telah diputus.
Sementara Iran juga membatasi penggunaan media sosial Instagram dan WhatsApp.
Pembatasan tersebut diberlakukan tengah protes atas kematian seorang wanita dalam tahanan polisi, Mahsa Amini.
Demikian menurut warga dan pengawas internet NetBlocks.
Mahsa Amini telah tewas pada pekan lalu, setelah ditangkap oleh polisi moral di Teheran karena pakaian yang tidak sesuai.
Baca juga: Demo Kematian Mahsa Amini di Iran, Lima Demonstran Tewas Ditembak di Kurdi
Hal itu telah memicu gelombang kemarahan atas isu-isu termasuk kebebasan di Republik Islam dan ekonomi yang terguncang akibat sanksi.
Setidaknya enam pengunjuk rasa kini telah tewas, menurut media dan pejabat Iran, serta seorang perwira polisi dan anggota milisi pro-pemerintah.
Namun, kelompok aktivis mengatakan jumlah korban tewas lebih tinggi.
Mengutip Al Jazeera, NetBlocks juga melaporkan kehilangan konektivitas skala nasional pada penyedia telepon seluler utama Iran dan jaringan perusahaan lain.
Server WhatsApp terganggu di beberapa penyedia internet, beberapa jam setelah layanan Instagram diblokir, kata NetBlocks yang berbasis di London.
Data kelompok itu menunjukkan gangguan yang hampir total terhadap layanan internet di beberapa bagian provinsi Kurdistan di Iran barat sejak Senin.
Sementara ibu kota Teheran dan bagian lain negara itu juga menghadapi gangguan sejak Jumat, ketika protes pertama kali pecah.
Dua warga di Teheran dan Iran selatan mengatakan mereka hanya bisa mengirim teks dan bukan gambar di WhatsApp dan bahwa Instagram tampaknya benar-benar diblokir.