Drew Thompson, mantan pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk China, Taiwan, dan Mongolia menyebut rumor kudeta Xi Jinping “benar-benar kebohongan.”
Sementara itu, Aadil Brar, kolumnis media India, The Print untuk isu hubungan internasional dan China, menyebut kabar dari China sejauh ini tidak menunjukkan situasi kudeta.
“Xi kemungkinan besar dikarantina usai kembali dari SCO. Tidak ada kudeta. Sepertinya banyak media alternatif di India menyebarkan rumor itu (kudeta),” cuit Brar.
Profil Singkat Xi Jinping
Lahir pada tahun 1953, Xi Jinping merupakan putra dari salah seorang pendiri Partai Komunis.
Xi Jinping kini menjadi pemimpin tertinggi di Partai Komunis China dan Presiden Republik Rakyat China.
Dia bergabung dengan partai pada tahun 1974 dan menapak karier hingga menjadi presiden pada tahun 2013.
Di bawah kepemimpinannya, Cina menempuh reformasi ekonomi, kampanye antikorupsi yang tegas, dan kebangkitan nasionalisme namun dengan pemberangusan hak-hak asasi.
Xi menangkap beberapa tokoh paling kuat di negara itu, termasuk mantan kepala keamanan Zhou Yongkang, dan pada akhir 2014. PKC sendiri telah mendisiplinkan lebih dari 100.000 pejabat.
Xi juga mulai merangsang ekonomi China yang melambat.
Pada 2014, China memperkenalkan inisiatif " "One Belt, One Road" untuk memperkuat rute perdagangan dan meluncurkan Bank Investasi Infrastruktur Asia yang ambisius.
Di dalam negeri, pihaknya memperluas kekuatan bank swasta dan mengizinkan investor internasional memperdagangkan saham secara langsung di pasar saham Shanghai.
Xi juga telah mengubah beberapa undang-undang yang diberlakukan oleh pendahulunya, dan secara resmi mengakhiri kebijakan satu anak China pada 2015.
Di bawah jangkauan Xi, sistem sensor berusaha menghilangkan pengaruh Barat dalam kurikulum sekolah dan membatasi akses internet publik.
>