TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Para pemimpin Barat telah mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin karena menandatangani perjanjian aksesi pada Jumat kemarin untuk memulai proses membawa dua republik Donbass dan wilayah Zaporozhye serta Kherson ke dalam Federasi Rusia.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun menjanjikan sanksi baru kepada Rusia dan lebih banyak bantuan untuk Ukraina.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (1/10/2022), 4 bekas wilayah Ukraina mengadakan referendum pada 23 hingga 27 September lalu untuk bergabung dengan Rusia, dengan langkah-langkah yang disahkan dan dukungan luar biasa.
Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk di Donbass telah dianggap oleh Rusia sebagai negara merdeka sejak Februari lalu, sementara Putin mengakui kemerdekaan Kherson dan Zaporozhye pada Kamis lalu.
Setelah Putin menandatangani perjanjian aksesi dengan pemimpin dari keempat wilayah itu pada Jumat kemarin, kecaman pun mengalir dari para pemimpin Barat.
"Amerika Serikat mengutuk upaya penipuan Rusia hari ini untuk mencaplok wilayah Ukraina yang berdaulat. Amerika Serikat akan selalu menghormati perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional. Kami akan terus mendukung upaya Ukraina untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayahnya dengan memperkuat tangannya secara militer dan diplomatik," kata Biden dalam pernyataannya.
Biden menambahkan bahwa AS akan memberikan sanksi kepada siapapun yang memberikan 'dukungan politik atau ekonomi' terkait 'klaim aneksasi palsu Rusia'.
Ia juga akan menandatangani Undang-undang (UU) yang menyediakan tambahan dana bantuan sebesar 12 miliar dolar AS untuk menopang pemerintah dan militer Ukraina.
Baca juga: Rusia Sebut akan Tarik Mundur Pasukan di Perbatasan Ukraina, UK: Kami Belum Melihat Bukti Apapun
Hal yang sama turut disampaikan Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss dalam sebuah pernyataan.
"Inggris tidak akan pernah menerima wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporozhye sebagai bagian dari apapun selain wilayah Ukraina. Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut, termasuk menjatuhkan lebih banyak sanksi untuk melumpuhkan mesin perang Putin," kata Truss.
Selanjutnya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan bahwa 'aneksasi ilegal yang diproklamirkan oleh Putin tidak akan mengubah apapun'.
"Semua wilayah 'adalah tanah Ukraina'," tegas von der Leyen.
Begitu pula Kepala diplomat blok itu, Josep Borrell yang berpendapat bahwa aksesi tanah-tanah ini 'merupakan pelanggaran besar hukum internasional dan pelanggaran Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)'.
Pernyataan serupa turut disampaikan Menteri Luar Negeri negara-negara G7 yang menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengakui masuknya empat wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia.
Sumber: https://www.rt.com/russia/563825-west-leaders-react-putin/