TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel menembak dan membunuh dua warga Palestina di Tepi Barat pada Senin (3/10/2022) pagi, AP News melaporkan.
Menurut militer, dua warga itu mencoba menabrakkan mobil ke tentara.
Keduanya diduga melakukan hal tersebut ketika tentara berusaha menangkap seorang tersangka di kamp pengungsi Jalazone dekat Kota Ramallah.
Tentara kemudian melepaskan tembakan ke mobil warga Palestina itu, kata militer.
Tetapi penduduk kamp mengatakan pasangan itu, Basel Basbous, 19, dan Khaled Anbar, 22, adalah pekerja konstruksi yang sedang dalam perjalanan.
Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan Israel mengambil dua mayat, sementara penumpang ketiga yang terluka ditahan.
Baca juga: Kelompok HAM: Israel Tahan 798 Warga Palestina Tanpa Pengadilan
Otoritas Urusan Sipil Palestina, yang mengoordinasikan masalah sipil dengan Israel, mengatakan militer menembak dan membunuh kedua pria itu.
Warga Palestina menyerukan pemogokan umum di Kota Ramallah, Tepi Barat, untuk memprotes pembunuhan tersebut.
Puluhan pengunjuk rasa yang marah berbaris di jalan-jalan, meneriakkan "Allahuakbar", saat mereka meminta toko-toko tutup.
Israel telah melakukan malam di Tepi Barat sejak musim semi, ketika serentetan serangan Palestina terhadap Israel menewaskan 19 orang.
Israel mengatakan operasinya ditujukan untuk membongkar infrastruktur militan dan mencegah serangan di masa depan.
Orang-orang Palestina melihat serangan malam ke kota-kota mereka, desa-desa dan kota-kota sebagai cara Israel memperdalam pendudukan atas wilayah yang mereka inginkan.
Serangan Israel telah menewaskan sekitar 100 warga Palestina, menjadikan tahun ini yang paling mematikan sejak 2015.
Sebagian besar dari mereka yang terbunuh dikatakan oleh Israel sebagai militan tetapi pemuda setempat yang memprotes serangan tersebut serta beberapa warga sipil juga tewas.