Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Wisk Aero meluncurkan taksi terbang semi-otonom generasi ke-6 yang dilengkapi dengan empat kursi penumpang.
Perusahaan itu mengklaim, taksi terbang terbarunya dapat mengudara antara 110 dan 120 knot (138 MPH), pada ketinggian 2.500 hingga 4.000 kaki diatas permukaan tanah.
Taksi terbang ini didesain dengan 12 baling-baling, yang dapat menjangkau jarak hingga 90 mil serta telah "meningkatkan kontrol dan manajemen energi yang efisien dibandingkan versi sebelumnya", kata Wisk Aero dalam siaran persnya.
"Ada lebih sedikit bagian yang bergerak, tidak ada hidrolik, tidak ada minyak dan tidak ada bahan bakar," kata produsen pesawat electric vertical take-off and landing (eVTOL) ini, yang dikutip dari Engadget.
Baca juga: Foto-foto Taksi Terbang EHang 216 saat Ujicoba di PEVS, Simak Tarif dan Spesifikasinya
Melalui taksi terbang generasi terbarunya, Wisk Aero menjanjikan pengalaman terbang yang lebih aman. Perusahaan ini juga mencatat, taksi terbangnya "dirancang untuk melampaui standar keselamatan penerbangan yang ketat saat ini."
Wick Aero menekankan teknologi otonom adalah "kunci" untuk mobilitas udara. Untuk itu, pihaknya bertujuan meningkatkan sensor untuk mendeteksi dan menghindari gangguan atau kendala, bersama "pengawas multi-vehicle yang memberikan pengawasan manusia pada setiap penerbangan," dan dapat mengambil kendali jika diperlukan.
Dikutip dari Gizmodo, Wick mengatakan waktu pengisian daya pada baterai taksi terbangnya membutuhkan waktu 15 menit. Taksi terbang generasi ke-6 Wick adalah pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL) berwarna kuning. Nantinya, tiap penumpang akan ditawarkan tiket seharga 3 dolar AS per mil setelah Wick Aero menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
Wick Aero mengatakan, kendaraan baru itu merupakan kandidat untuk mendapat sertifikasi dari FAA, yang akan mengizinkan taksi terbangnya mengangkut penumpang di Amerika Serikat. Namun untuk lolos sertifikasi tersebut merupakan tugas yang sulit, bahkan untuk produsen pesawat terbang seperti Boeing.
Perusahaan penerbangan Kittyhawk yang didirikan oleh salah satu pendiri Google, Larry Page baru-baru ini mengumumkan akan menutup bisnisnya, sebuah indikasi kuat dari tantangan di sektor ini.
Namun Wick Aero bukan satu-satunya perusahaan yang bertekad untuk menyediakan layanan taksi udara. Joby Aviation, perusahaan taksi udara yang dibeli Uber dari perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) yang dipimpin salah satu pendiri LinkedIn Reid Hoffman dan pendiri Zynga Mark Pincus, menerima otorisasi FAA untuk layanan taksi terbang udaranya awal tahun ini.
Namun itu hanya memungkinkan Joby untuk memulai pengujian layanannya, dan perusahaan ini masih membutuhkan sertifikasi FAA untuk pesawat prototipenya sebelum benar-benar digunakan untuk mengangkut penumpang.