News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UPDATE Penembakan Massal di Thailand: Korban Tewas Jadi 36 Orang, Pelaku Sempat Disidang Sebelumnya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembantaian massal di Thailand, Panya Khamrab (kiri) dan peti mati korban penyerangan. Berikut kabar terbaru insiden penembakan massal di tempat penitipan anak di Thailand, korban tewas tercatat 36 orang, tidak termasuk pelaku.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku penembakan massal di Thailand yang menewaskan 36 orang rupanya sempat menjalani sidang sebelumnya terkait kepemilikan obat-obatan, CNN.com melaporkan.

Dalam sebuah surat yang dikeluarkan pada 17 Juni 2022, polisi Kerajaan Thailand mengatakan tersangka penembakan, Panya Kamrab (34), telah diskors dari tugas polisi pada 20 Januari 2022.

Panya Kamrab disebut telah melakukan pelanggaran disiplin serius.

Penyelidikan terhadap Kamrab mengungkapkan bahwa Panya Kamrab telah menjalani sidang dengan tuduhan memiliki obat-obatan terlarang.

Mantan Polisi Kerajaan Thailand itu juga mengaku belakangan mengaku mengonsumsi narkoba yaba dan ICE (sabu-sabu).

Dalam penggeledahan tak bertanggal di kediamannya, polisi menemukan tablet yaba di rumahnya.

Baca juga: Penembakan Massal di Thailand oleh Mantan Polisi: Korban Anak Usia 2 Tahun Hingga Ibu Hamil 8 Bulan

Yaba adalah kombinasi metamfetamin dan kafein.

Di Thailand, yaba dikenal sebagai "obat gila."

Panya Kamrab kemudian didakwa dengan kepemilikan Obat Kategori 1 (yaba atau metamfetamin).

Kamrab dijadwalkan menerima vonis pada hari Jumat (7/10/2022), kata Polisi Kerajaan Thailand setelah insiden penembakan massal.

36 korban tewas termasuk 24 anak-anak dan 1 wanita hamil

Selebaran dari halaman Facebook Biro Investigasi Pusat Thailand ini menunjukkan gambar mantan polisi Panya Khamrab, yang diyakini telah membunuh sedikitnya 30 orang dalam penembakan massal di sebuah pembibitan di provinsi Nong Bua Lam Phu, Thailand utara. (Photo by Handout / THAILAND'S CENTRAL INVESTIGATION BUREAU / AFP)

Jumlah korban penembakan massal di penitipan anak di Thailand naik menjadi 36 orang dari yang sebelumnya dilaporkan 34 orang.

Korban tewas termasuk 24 anak-anak dan satu wanita hamil, menurut pernyataan dari Kepolisian Kerajaan Thailand pada hari Kamis (6/10/2022) dan pejabat setempat, mengutip CNN.

Tersangka awalnya menyerang pusat penitipan anak.

Ia kemudian menyerang beberapa orang di sekitar area itu saat dalam perjalanan pulang.

Setelah sampai di rumah, pelaku membunuh istri dan anak tirinya yang berusia 2 tahun sebelum bunuh diri, menurut kepala polisi setempat Mayjen Paisan Luesomboon.

"Penembak pergi mencari putranya yang berusia dua tahun, tetapi bocah itu tidak ada di sana … jadi dia mulai menembak serta menikam orang-orang di kamar bayi itu," kata Luesomboon kepada CNN.

Jumlah korban tewas tidak termasuk tersangka penembakan.

Sedikitnya 10 orang lagi terluka, 6 di antaranya luka parah, menurut pernyataan dari Kepolisian Kerajaan Thailand.

"Mengenai motifnya, polisi tidak menutup kemungkinan, bisa dari stres pribadi, atau halusinasi dari obat-obatan, kami telah memerintahkan tes darah," tambah pernyataan itu.

Gambar ini diambil dari rekaman video oleh PBS Thailand yang tersedia melalui AFPTV dan diambil pada 6 Oktober 2022 menunjukkan orang-orang berkumpul di provinsi utara Thailand Nong Bua Lam Phu, di mana seorang mantan polisi menembak mati sedikitnya 30 orang dalam penembakan massal di sebuah kamar bayi. (Photo by various sources / AFP)

Pernyataan sebelumnya dari perdana menteri Thailand menyebut insiden itu sebagai penembakan massal.

Tetapi polisi mengatakan banyak korban meninggal karena luka tusukan.

"Setelah kami melihat luka-luka kematian, sebagian besar kematian adalah dari luka tusukan."

"Saya menginformasikan sebelumnya bahwa dia memiliki beberapa senjata."

"Ternyata dia hanya memiliki sekitar 1-2 senjata," kata Luesomboon kepada CNN.

Anak-anak sedang tidur siang saat pembantaian terjadi, menurut beberapa pejabat polisi yang berbicara dengan CNN.

Luesomboon juga mengkonfirmasi bahwa seorang wanita hamil termasuk di antara korban yang tewas dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

Kepemilikan senjata di Thailand

Secara internasional, Thailand menempati urutan ke-50 dalam hal kepemilikan senjata sipil per kapita, menurut data dari Small Arms Survey (SAS) yang berbasis di Swiss.

Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, ada 120 senjata sipil untuk setiap 100 orang Amerika, menurut (SAS).

Tidak ada negara lain yang memiliki lebih banyak senjata sipil daripada jumlah penduduk.

Sementara itu, Thailand memiliki 15 senjata sipil untuk setiap 100 orang.

Raja dan Ratu Thailand serta Perdana Menteri Berencana Kunjungi Keluarga Korban

Petugas penyelamat membawa peti mati korban di kamar mayat rumah sakit di Udon Thani pada 6 Oktober 2022 menyusul penembakan massal di sebuah kamar bayi oleh seorang mantan polisi. (Photo by Manan VATSYAYANA / AFP) (AFP/MANAN VATSYAYANA)

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida akan mengunjungi rumah sakit pada hari Jumat untuk bertemu keluarga korban di provinsi Nong Bua Lamphu, menurut sumber istana.

Raja dan ratu Thailand diperkirakan akan tiba di daerah tersebut sekitar pukul 10 pagi waktu setempat pada hari Jumat.

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha juga akan menemui keluarga korban pembantaian, menurut sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri.

Kantor perdana menteri juga mengatakan negara itu akan mengibarkan bendera setengah tiang pada hari Jumat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini