TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Seorang Kosmonot Rusia telah melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di atas pesawat ruang angkasa Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Kosmonot bernama Anna Kikina itu merupakan bagian dari misi SpaceX Crew-5 yang berlabuh pada Jumat kemarin, dalam penerbangan kedua di bawah program berbagi kursi antara Rusia dan AS.

Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (8/10/2022), Kapsul SpaceX 'Endurance' diluncurkan pada 5 Oktober dari Kennedy Space Center di Florida, dan berhasil merapat dengan ISS pada Jumat sore.

Selain Kikina, kru yang ikut juga termasuk Astronot NASA Nicole Mann dan Josh Cassada, serta Koichi Wakata dari Jepang.

Partisipasi Kikina dalam misi tersebut dimungkinkan melalui perjanjian yang ditandatangani pada 14 Juni 2022 antara NASA dan badan antariksa Rusia, Roscosmos.

Kesepakatan penting pun dicapai, meskipun hubungan kedua negara memburuk karena konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan melibatkan serangkaian pertukaran kru pesawat ruang angkasa.

Perjanjian tersebut melibatkan total tiga penerbangan yang dilakukan oleh Kosmonot Rusia di pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon, dan tiga penerbangan oleh Astronot AS di pesawat ruang angkasa Soyuz.

Misi pertukaran kursi pertama diluncurkan pada September lalu, saat Astronot AS Frank Rubio bergabung dengan dua Kosmonot Rusia, Sergey Prokopyev dan Dmirty Petelin di Soyuz-2.1a mereka.

Selama peluncuran, Kikina berterima kasih kepada Roscosmos, NASA, dan badan antariksa Jepang JAXA karena telah memberikan kesempatan ini.

Baca juga: 2 Kosmonot Rusia dan 1 Astronot AS Kembali ke Bumi

"Kami sangat senang melakukannya bersama. Terima kasih semuanya telah bersama kami," kata Kikina, dalam bahasa Rusia dan Inggris, setelah kapsul berangkat ke orbit.

Perlu diketahui, Kikina merupakan satu-satunya Kosmonot wanita di daftar Rusia saat ini.

Ia digambarkan sebagai "Duta Besar niat baik" oleh Kepala Roscosmos saat itu Dmitry Rogozin, saat kesepakatan itu masih dinegosiasikan.

"Kosmonot cantik kami akan menjadi orang Rusia pertama yang memenuhi program pertukaran penerbangan," kata Rogozin kepada wartawan saat itu.

Rusia sebelumnya telah menggunakan pesawat ruang angkasa AS untuk mencapai orbit pada 1994 hingga 2002, ketika program Pesawat Ulang-alik NASA masih ada.

Misi gabungan pertama memungkinkan Astronot AS untuk mengunjungi stasiun luar angkasa Mir Rusia sebagai bagian dari 'program Shuttle-Mir', sementara sisanya melibatkan penerbangan ke ISS.

Namun NASA menghentikan program Shuttle pada 2011, dan harus bergantung pada Roscosmos untuk mengangkut Astronot ke stasiun luar angkasa hingga 2020.