News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Iran Hadapi Sanksi Baru Eropa karena Pasok Drone Bunuh Diri ke Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SHAHED 129 - Drone Shahed 129 buatan industri militer Iran ini sangat mirip drone Predator MQ-1 buatan Amerika. Drone ini memiliki kemampuan intai dan tempur dan jarak jangkau sangat jauh. - Iran terancam dijatuhi sanksi baru oleh Uni Eropa karena memasok drone mematikan Shahed-136 kepada Rusia untuk perang di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Iran menghadapi sanksi baru dari Eropa karena memasok drone mematikan kepada Rusia selama invasi ke Ukraina.

Para menteri luar negeri Eropa akan mendiskusikan soal transfer drone Iran kepada Rusia serta kesepakatan politik mengenai sanksi dalam pertemuan pada Senin (17/10/2022) mendatang.

Ukraina melaporkan rentetan serangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir yang menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran.

Teheran membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar.

Serangan terbaru terjadi pada Kamis (13/10/2022), ketika tiga pesawat tak berawat yang dioperasikan pasukan Rusia menyerang kota kecil Makariv, sebelah barat ibu kota Ukraina, Kyiv.

Para pejabat Ukraina mengatakan infrastuktur penting mengalami kerusakan karena serangan dari "drone bunuh diri" buatan Iran tersebut, lapor Arab News

Baca juga: SPESIFIKASI Drone Iran yang Ikut Bombardir Ibu Kota Ukraina: Dulu Diremehkan Kini bak Malaikat Maut

Menurut para diplomat yang mengutip persiapan pertemuan para menteri Eropa di Luksemburg, analisis aktivitas drone telah dilakukan dengan topik yang sekarang menjadi agenda.

Para diplomat mengatakan, mungkin ada kesepakatan politik yang akan membuka jalan bagi sanksi di tahap selanjutnya.

Sementara itu, seorang juru bicara Uni Eropa mengonfirmasi rencana pembahasan Iran pada pertemuan Senin tetapi menolak berkomentar apakah drone Iran atau sanksi atas transfer drone akan menjadi agenda.

"Itu akan diperiksa, tetapi sanksi tidak akan terjadi sekarang," kata salah satu diplomat, lapor Reuters

Negara-negara Eropa menilai tindakan Teheran memasok drone ke Moskow telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, yang mendukung Rencana Aksi Komprehensif Gabungan 2015 untuk mengekang program nuklir Iran.

Embargo senjata terhadap Iran berakhir pada Oktober 2020, tetapi resolusi tersebut masih mencakup pembatasan rudal dan teknologi terkait yang berlangsung hingga Oktober 2023 dan mencakup ekspor dan pembelian sistem militer canggih.

Drone Kamikaze buatan Iran, Shahed-136. - Iran terancam dijatuhi sanksi baru oleh Uni Eropa karena memasok drone mematikan Shahed-136 kepada Rusia untuk perang di Ukraina. (Ist)

Prancis dan Jerman, kedua pihak dalam kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, menegaskan bahwa pasokan senjata drone itu melanggar resolusi PBB.

Keduanya mendesak Teheran dijatuhi sanksi baru yang lebih keras.

Seorang sumber diplomatik mengatakan pesawat tak berawak itu juga berada di bawah Rezim Kontrol Teknologi Rudal, sebuah perjanjian oleh 35 negara bagian yang berupaya membatasi proliferasi rudal, teknologi rudal, dan pesawat tak berawak.

Iran bukan penandatangan perjanjian itu, tetapi Rusia termasuk di dalamnya.

AS menjatuhkan sanksi bulan lalu pada perusahaan Iran karena mengoordinasikan penerbangan militer untuk mengangkut drone Iran ke Rusia, dan tiga perusahaan lain yang terlibat dalam produksi drone Iran.

Tidak hanya soal drone, para pejabat Eropa juga berencana menjatuhkan sanksi tegas kepada Teheran atas pelanggaran HAM terhadap protes kematian Mahsa Amini.

Lebih dari 200 warga Iran telah dibunuh oleh pasukan keamanan dalam gelombang demonstrasi yang melanda negara itu.

Update Perang Rusia-Ukraina

- Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan pasukan Rusia akan mulai tiba di negara itu dalam beberapa hari ke depan sebagai bagian dari pasukan gabungannya.

- AS dan Jerman akan mengirimkan sistem antipesawat canggih ke Kyiv bulan ini untuk melawan serangan menggunakan rudal Rusia dan drone kamikaze, lapor Guardian

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov mengatakan Kyiv akan menerima sistem pertahanan udara Iris-II dari Jerman bulan ini.

- Sebuah kapal selam Rusia dilaporkan telah terlihat di lepas pantai Prancis dan dikawal oleh angkatan laut Prancis. Kapal selam itu terlihat berlayar di permukaan lepas pantai Brittany pada akhir September, kata angkatan laut Prancis di akun Twitter-nya.

- Putin telah menyerukan agar koridor kemanusiaan untuk gandum Ukraina ditutup jika digunakan untuk "aksi teror". Selama konferensi pers di Astana, dia juga mengatakan "tidak perlu" berbicara dengan Presiden AS, Joe Biden.

- Seorang anggota dewan regional Kherson dari Ukraina mengecam evakuasi yang dilakukan Rusia terhadap warga Kherson ke kota yang diduduki, dengan mengatakan itu sebenarnya "deportasi".

- SpaceX milik Elon Musk mengatakan tidak dapat lagi menanggung biaya layanan internet satelit di Ukraina, menurut laporan eksklusif CNN.

SpaceX dilaporkan meminta pemerintah AS untuk mulai membayar.

Unit pertama sistem pertahanan udara mutakhir IRIS-T Jerman telah tiba di Ukraina - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tidak perlu melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina. - Iran terancam dijatuhi sanksi baru oleh Uni Eropa karena memasok drone mematikan Shahed-136 kepada Rusia untuk perang di Ukraina. (Kyiv Post)

Baca juga: SpaceX Elon Musk akan Setop Danai Internet Starlink di Ukraina, Minta Pentagon Tanggung Biayanya

- AS akan mengirim amunisi dan kendaraan militer ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan keamanan baru senilai $725 juta, kata departemen pertahanan, Jumat (14/10/2022).

- Arab Saudi akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai $400 juta ke Ukraina, lapor kantor berita negara Saudi SPA.

- Kelompok peretas diduga menyerang perusahaan transportasi dan logistik di Ukraina dan Polandia dengan jenis ransomware baru, kata Microsoft pada hari Jumat.

- Oleh Synyehubov, Gubernur Kharkiv, mengatakan dua anak laki-laki berusia 16 tahun termasuk di antara korban yang terluka oleh penembakan Rusia di wilayah itu dalam 24 jam terakhir.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini