Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Puluhan ribu pekerja melakukan aksi unjuk rasa pada Minggu (16/10) di kota Paris, Prancis, menentang kenaikan biaya hidup.
Dilansir dari Aljazeera, Senin (17/10/2022) aksi unjuk rasa tersebut diinisiasi oleh partai oposisi sayap kiri dan dipimpin oleh ketua partai Prancis, Jean-Luc Melenchon.
Selain itu, mereka juga menuntut tindakan darurat terhadap kenaikan harga, termasuk pembekuan biaya energi, barang-barang penting dan sewa, dan pajak yang lebih besar dari keuntungan tak terduga oleh perusahaan.
Baca juga: Dampak Krisis Energi, Jumlah Produksi Mobil di Eropa Akan Turun Hingga 1 Juta Unit per Kuartal
“Kita akan memiliki minggu yang tidak terlalu sering kita lihat,” kata Melenchon dari atas truk di tengah kerumunan.
Sementara itu, beberapa serikat pekerja Prancis, telah mengumumkan hari pemogokan nasional pada Selasa (18/10) yang diperkirakan akan memengaruhi transportasi jalan, kereta api dan sektor publik.
Rencana pemogokan dan protes tersebut akan diawasi ketat oleh pemerintah dengan tujuan untuk mendorong perubahan yang sangat kontroversial pada sistem pensiun dalam beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memenangkan pemilihan kembali pada bulan April, telah berjanji untuk mendorong kembali usia pensiun dari 62 tahun, dengan reformasi dijadwalkan sebelum akhir musim dingin.
Dan terakhir, pengunjuk rasa juga menyerukan investasi besar-besaran untuk mengatasi krisis iklim.