TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur SU-34 Rusia menabrak sebuah bangunan perumahan di kota barat Yeysk saat latihan penerbangan pada Senin (17/10/2022).
Insiden itu disebabkan oleh salah satu mesin yang terbakar, lapor kantor berita pemerintah RIA Novosti, yang mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.
"Menurut laporan pilot yang terlontar, penyebab jatuhnya pesawat adalah penyalaan salah satu mesin saat lepas landas," kata Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dikutip CNN.
"Di lokasi jatuhnya SU-34 di halaman salah satu tempat tinggal, bahan bakar pesawat menyala."
Hingga kini kondisi pilot yang terlempar belum diketahui.
RIA melaporkan bahwa 13 mayat, termasuk tiga anak, dikeluarkan dari puing-puing pada Selasa (18/10/2022) pagi, menurut Kementerian Situasi Darurat.
Baca juga: Apa Itu Drone Kamikaze? Senjata Mengerikan yang Dipakai Rusia Menyerang Ukraina
Laporan media pemerintah sebelumnya mengatakan sedikitnya 25 orang terluka.
Yeysk adalah kota pelabuhan di tepi Laut Azov dan dipisahkan dari wilayah Rusia yang diduduki di Ukraina selatan oleh hamparan laut yang sempit.
Gambar dan video setelah kecelakaan itu menunjukkan asap mengepul dan api berkobar di daerah perumahan.
Sebuah bangunan, yang diyakini menampung ratusan orang, kemudian dilalap api, kata para pejabat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada pihak berwenang untuk memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada para korban kecelakaan itu, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Para pejabat telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut, menurut kantor kejaksaan wilayah Krasnodar Krai dan kantor kejaksaan militer Distrik Militer Selatan.
Api, yang berkobar melalui lebih dari selusin apartemen di gedung bertingkat itu, kemudian dapat dipadamkan, kata pejabat setempat.
"Sisa-sisa pesawat telah dipadamkan. Evakuasi penghuni rumah terdekat telah dibatalkan. Api telah dipadamkan," kata kepala wilayah Krasnodar Krai, Veniamin Kondratyev di Telegram, mengutip pernyataan dari Kementerian Situasi Darurat.
Baca juga: AS Marah, Iran Pasok Drone ke Rusia untuk Bombardir Ukraina