TRIBUNNEWS.COM - Elon Musk telah menyelesaikan pengambilalihan Twitter senilai 44 miliar dolar AS.
Pada Kamis (27/10/2022) Musk dilaporkan resmi mengambil alih perusahaan dan memecat beberapa pejabat eksekutif Twitter, termasuk CEO Parag Agrawal.
Dilaporkan, beberapa tokoh senior telah digulingkan ketika Musk menyelesaikan kesepakatan, termasuk Agrawal, Ned Segal, kepala keuangan, dan Vijaya Gadde, kepala kebijakan hukum, kepercayaan dan keamanan.
Agrawal dan Segal berada di markas Twitter San Francisco ketika kesepakatan ditutup dan dikawal keluar, Reuters melaporkan.
Namun, perasaan bingung menyelimuti kesepakatan pada Kamis malam, baik Twitter maupun Musk tidak segera mengkonfirmasi pemecatan tersebut.
Musk hanya mencuit tentang SpaceX tetapi tidak menyebutkan akuisisi barunya atau pemecatan setelah berita itu tersiar.
Baca juga: Orang Terkaya Dunia Elon Musk Kunjungi Markas Twitter Sambil Bawa Wastafel
Dikutip dari The Guardian, pemecatan yang dilaporkan mengikuti berita bahwa Musk berencana untuk menghilangkan hampir 75 persen staf Twitter dalam upaya untuk membayar utang perusahaan.
Musk kemudian menepis laporan itu, memberi tahu karyawan bahwa dia tidak akan memotong sebagian besar staf.
Musk berkunjung ke kantor pusat perusahaan di San Francisco pada hari Rabu, membawa wastafel, dan mengatakan dia membeli perusahaan itu untuk mencoba membantu manusia.
“Alasan saya mengambil alih Twitter adalah karena penting bagi masa depan peradaban untuk memiliki alun-alun kota digital bersama, di mana berbagai keyakinan dapat diperdebatkan dengan cara yang sehat, tanpa menggunakan kekerasan,” tulisnya.
Perombakan hari Kamis datang menjelang batas waktu Jumat untuk menyelesaikan pembelian perusahaan.
Itu berarti akan memberi Musk kendali atas platform media sosial yang berpengaruh dengan lebih dari 230 juta pengguna.
Musk menandatangani kesepakatan untuk membeli Twitter pada 25 April.
Tetapi dia kemudian terlibat perselisihan dengan perusahaan terkait jumlah akun spam di platformnya, yang membuatnya mengumumkan pada Juli bahwa dia meninggalkan transaksi tersebut.
Baca juga: Elon Musk Sudah Kantongi Pendanaan dari Investor, Akuisisi Twitter Disahkan 28 Oktober
Twitter kemudian menggugat Musk di Delaware, tempat perusahaan itu didirikan, untuk menuntut agar dia menutup kesepakatan.
Menyusul perubahan pikiran yang mengejutkan oleh Musk saat tanggal pengadilan mendekat, seorang hakim Delaware kemudian memberi kedua belah pihak waktu hingga 28 Oktober untuk menutup kesepakatan.
Dengan pengambilalihan Musk yang tampak lengkap, perhatian sekarang akan beralih ke rencananya untuk platform tersebut, yang memainkan peran besar dalam lanskap politik dan media karena pengikutnya di antara jurnalis, komentator, selebritas, dan politisi.
(Tribunnews.com/Yurika)