Pusat pembangkit energi yang tidak disebutkan namanya itu telah dua kali menjadi sasaran rudal serta pesawat tak berawak "kamikaze" buatan Iran.
Jadi Kesempatan untuk Ukraina
Sementara banyak orang Ukraina takut akan musim dingin, analis militer mengatakan cuaca yang lebih dingin bisa menghadirkan peluang besar bagi militer Ukraina.
"Apa yang penting untuk diketahui tentang pertempuran di Ukraina adalah bahwa secara historis, itu musiman," kata George Barros, analis dan pemimpin tim geospasial di Institute for the Study of War, kepada CNN.
"Kami biasanya akan melihat intensifikasi pertempuran selama musim dingin dan jadi kami mengantisipasi peningkatan umum dalam tempo dalam pertempuran musim dingin ini," tambahnya.
Sebagian besar pertempuran darat terjadi di Ukraina timur, melintasi lahan pertanian yang luas, paya-paya dan rawa gambut.
Ketika tanah membeku, medan akan menjadi keras, sehingga akan lebih mudah bermanuver dengan mesin dan baju besi militer yang berat.
Begitu musim semi mulai mencairkan es, tanah menjadi lunak, tergenang air, dan berlumpur.
Orang Rusia menyebut periode waktu ini, ketika perjalanan melalui jalan darat menjadi lebih sulit, "rasputitsa" atau "Lumpur Umum."
Baca juga: Zelensky: Rusia Telah Luncurkan Lebih dari 8.000 Serangan Udara dan Tembakkan 4.500 Rudal ke Ukraina
Baca juga: Lawan Serangan Rusia, Australia Latih Pasukan Ukraina dan Kembali Kirim Kendaraan Lapis Baja
"Waktu untuk serangan balik Ukraina sedang berlangsung sekarang. Sudah sejak Agustus. Itu terus berlangsung sekarang. Dan kemungkinan akan berlanjut dan meningkat di musim dingin."
"Saya berharap pada saat kita mencapai musim semi, mungkin saat itulah kita akan melihat jeda operasional. Suhu mulai menghangat pada akhir Februari menuju Maret. Saat itulah musim lumpur dimulai," kata Barros.
Kondisi dingin yang membekukan tentu saja sulit bagi pasukan Rusia dan Ukraina, tetapi para ahli mengatakan Ukraina memiliki keuntungan psikologis.
Salah satunya karena memiliki pasukan sukarelawan yang mau berjuang, mengirim pakaian hangat, persediaan, bahkan membuat peralatan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)