Tak hanya didatangi warga lokal, wilayah Itaewon juga banyak didatangi warga asing salah satunya turis Jepang dan China.
Maka dari itu, di Itaewon sebagian toko ditulis dalam bahasa Inggris agar warga asing mengetahui apa yang tersedia di toko tersebut.
Melansir laman Tribunwiki.com, terdapat 22 ribu orang yang tinggal di Itaewon dengan nuansa distrik Yongsan-gu dan memiliki ciri khas budaya luar Korea.
Di Itaewon juga terdapat masjid yang bernama Si'ul Al Markaz di tengah kota Seoul serta banyak restoran yang menjual makanan halal.
Baca juga: Son Heung-min Sampaikan Duka Cita atas Tragedi Pesta Halloween Itaewon Korsel
Terdapat 130 restoran yang menyediakan makanan halal, namun baru 13 yang disetujui dan mendapat sertifikasi halal dari federasi Muslim Korea.
Hal itu dimulai sejak tahun 1993, saat itu pemerintahan Korea membuka lowongan pekerjaan dari seluruh dunia, termasuk muslim dari Asia.
Uniknya lagi, terdapat beberapa tempat yang mirip dengan suasana di Legian, Bali, tapi dengan nuasa Amerika klasik.
Diketahui, pemerintah Korea menyediakan tour guide atau pemandu wisata dengan berbagai bahasa antara lain bahasa Inggris, Jepang, China, dan lainnya.
Tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan
Setelah vakum hampir tiga tahun, warga Korea Selatan kembali merayakan Halloween di sebuah gang dengan banyak hiburan di wilayah Itaewon, Korea Selatan.
Dikutip dari Reuters, pada acara Halloween pengunjung mengenakan topeng dan kostum Halloween untuk memeriahkan acara tersebut.
Namun, pengunjung yang datang semakin tak terkendali hingga menumpuk saling berdesak-desakan pada Sabtu, (29/10/2022) pukul 13.20 GMT atau 22.20 WIB.
Pada saat itu, kekacauan terjadi di lokasi Halloween yang menyebabkan banyak pengunjung yang berdesak-desakan hingga banyak yang terinjak-injak.
Hal itu menyebabkan banyak yang jatuh mengalami luka hingga menyebabkan tewas.
Laporan itu disampaikan oleh Kepala Stasiun Pemadan Kebakaran Yongsan, Choi Sung-beom.
"Sejumlah orang berjatuhan dalam festival Halloween, dan banyak korbannya" kata Choi.
"Korban kebanyakan adalah wanita dengan usia 20 tahunan" imbuh Choi.
(Tribunnews.com/Pondra Puger) (Tribunwiki.com/Febry Ady Prasetyo)