News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Pesta Halloween di Korsel

Sejarah Itaewon dan Perkembangan Lingkungannya, Terkenal jadi Kawasan Komersial yang Multikultural

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang yang bersuka ria berkumpul di lingkungan Itaewon di Seoul pada tanggal 30 Oktober 2022, dekat dengan lokasi di mana kericuhan pesta Halloween berlangsung - Simak sejarah Itaewon dan perkembangan lingkungannya, yang berkembang sebagai kawasan komersial dan multikultural.

TRIBUNNEWWS.COM - Berikut adalah sejarah Itaewon dan perkembangan lingkungannya.

Itaewon adalah salah satu lingkungan paling terkenal di Korea Selatan yang terletak di pusat kota Seoul.

Distrik Itaewon ini mendadak jadi trending topic pengguna dari usai insiden Hallowen maut yang menewaskan lebih dari 140 orang pada Sabtu (29/10/2022) waktu setempat.

Penyebabnya diketahui karena banyak massa yang berdesakan dan terperangkap di gang sempit saat merayakan pesta Halloween di Itaewon.

Halloween di Itaewon tersebut menjadi perayaan terbesar di Korea Selatan sejak pandemi.

Lokasi tersebut dipilih menjadi tempat perayaan Hallowen, karena Itaewon terkenal sebagai pusat multikulturalisme.

Baca juga: Mengenal Itaewon, Tempat Tragedi Halloween, Terkenal sebagai Pusat Multikulturalisme di Korsel

Serta menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati berbagai kuliner dan kehidupan malam.

Banyak yang memuji Itaewon sebagai lingkungan paling internasional.

Tetapi meskipun reputasi internasional Itaewon sudah mapan, hanya sedikit pengunjung yang mengenal sejarah lingkungan ini.

Berikut adalah sejarah Itaewon dan perkembangan lingkungannya dikutip dari laman koreajoongangdaily.joins.com.

Sejarah Itaewon

Lokasi Itaewon ini terletak di antara distrik Yongsan dengan Masjid Pusat Kota Seoul di Hannam-dong.

Itaewon selama bertahun-tahun telah membangun reputasi sebagai pusat kota Seoul.

Namun, lingkungan tersebut terlihat terpisah secara budaya, dan memelihara citranya sendiri untuk lebih terbuka dengan populasi asing yang besar.

Pada tahun 1910 hingga tahun 1945, Itaewon menjadi bagian dari lokasi pendudukan Jepang selama masa kolonial.

Pengunjung asing ke Seoul berjalan di sekitar Itaewon di Distrik Yonsan, pusat kota Seoul. (laman koreajoongangdaily.joins.com)

Baca juga: Doa dan Dukungan Para Pemimpin Dunia untuk Korsel Pasca Tragedi Pesta Halloween Itaewon

Kemudian sejak dimulainya Perang Korea antara tahun 1950 sampai 1953, angkatan bersenjata Amerika Serikat bermarkas di dekat Itaewon.

Baru pada tahun 1960-an kompleks perumahan dibangun dan populasi Amerika tumbuh di daerah tersebut.

Selama periode 1970-an dan 1980-an, Itaewon berkembang menjadi area komersial yang kuat dan menarik.

Hal itu berkat adanya salon, bar, dan kehidupan malam yang semarak yang memenuhi kebutuhan orang Amerika di daerah tersebut.

Namun pengaruh kehidupan orang Amerika membuat tingkat kejahatan juga sangat tinggi di Itaewon.

Sejak saat itu distrik Itaewon dikenal sebagai lingkungan dengan tingkat kejahatannya yang tinggi dan pusat pelacuran.

Pada tahun 1973, Hotel Hamilton dibuka di pusat Itaewon untuk membuat daerah tersebut lebih menarik bagi wisatawan.

Diselenggarakannya Olimpiade 1988 di Korea Selatan dan berakhirnya Perang Dingin menandai awal globalisasi Itaewon.

Hal ini membuat Itaewon lebih menarik bagi wisatawan, yang selanjutnya mendorong penduduk setempat untuk menjadikannya titik perkenalan yang lebih menarik jika berkunjung ke Korea.

Perkembangan Itaewon juga disambut baik oleh asosiasi masyarkat di sana dan pemerintah pusat maupun kota.

Mereka bekerjasama mendorong untuk mengembangkan Itaewon menjadi kawasan komersial dan multikultural.

Daripada hanya sekedar menjadi tempat yang hanya menjadi tujuan singgah pasukan AS.

Sejak tahun 2000-an, populasi internasional menjadi lebih beragam di Itaewon dengan kedatangan pekerja dari Tengah Timur dan Afrika.

Acara budaya baru diselenggarakan seperti Festival Makanan Dunia, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002 saat gelaran Piala Dunia.

Kemampuan dinamis untuk beradaptasi dengan perubahan zaman telah membantu Itaewon terus berkembang dan berubah.

Bahkan dalam menghadapi masalah yang berpotensi menghancurkan seperti pandemi Covid-19.

Baca juga: Tragedi Pesta Halloween Itaewon, 149 Korban Tewas Mayoritas Remaja Usia 20-an

Perkembangan Lingkungan Itaewon

Profesor Universitas Wanita Ewha, Kim Eun-sil menggambarkan Itaewon sebagai "Ruang Alien" di Seoul dalam sebuah makalah tahun 2004.

Menyebutnya demikian lantaran Itaewon terasa lain dari daerah lainnya.

Sering kali lokasi itu menarik tidak hanya orang asing, tetapi juga anak muda Korea di lingkungan sekitar.

Situasi di Itaewon Minggu (30/10/2022) dini hari, setelah ratusan orang tewas dalam pesta Halloween yang berubah jadi mimpi buruk, Sabtu (19/10/2022). Setidaknya 149 orang tewas dan lebih dari 78 lainnya mengalami luka. (Korea Herald)

Hal itu karena promosi multikulturalisme dan keinginan untuk menyantap makanan asing yang ada di Itaewon.

Selain restoran, di Itaewon juga terdapat hotel-hotel yang menyediakan bar, klub, dan apapun yang diinginkan pengunjung.

Hotel yang terletak di Itaewon di antaranya, Hotel Hamilton, Hotel ITW, dan GV Residence.

Lokasi hotel yang berdekatan dengan fasilitas transportasi umum, membuat hotel di Itaewon banyak menarik pengunjung.

Seperti halnya lokasi Hotel Hamilton yang dapat dijangkau hanyak dengan 20 detik berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini