TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) telah menerima setidaknya 3.580 laporan orang hilang pada Sabtu (29/10/2022) malam, pukul 23.00 waktu setempat.
Laporan ini menyusul tragedi mematikan yang terjadi pada perayaan pesta Halloween di Itaewon, Seoul yang menewaskan sedikitnya 154 orang.
Baca juga: Kesaksian Petugas Tangani Pesta Halloween di Itaewon: Kami Miliki Firasat Buruk, Mereka Mengigau
Pemerintah Metropolitan Kota Seoul mengatakan telah menyiapkan ruang situasi darurat terkait insiden tersebut di pusat komunitas terdekat.
Selain itu juga akan menerima laporan melalui kunjungan dan panggilan telepon.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Australia melaporkan banyak warga negaranya yang menjadi korban festival Halloween Itaewon tersebut.
"Pejabat konsulat dari Kementerian Luar Negeri (Australia) atau DFAT telah menyediakan fasilitas untuk keluarga korban di Australia," demikian pernyataan tertulis dari DFAT.
Selain itu, Kedubes Australia di Seoul juga mengonfirmasi bahwa ada beberapa warga Australia lainnya yang ikut dalam festival tersebut.
"Pemerintah Australia mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga dan lainnya yang mengalami insiden tragis ini. Kami meminta privasi keluarga untuk dihormati selama suasana yang sulit ini. Untuk menghormati privasi tersebut, kita tidak akan menyampaikan pernyataan lebih jauh," demikian pernyataan tertulis dari Pemerintah Australia.
Baca juga: Update Korban Tragedi Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan: 154 Tewas dan 132 Luka-luka
Sementara, empat korban tewas dan dua korban luka juga ada yang berasal dari Tiongkok.
Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh media nasional Tiongkok, Xinhua setelah Kedubes Tiongkok di Seoul menghubungi pihak Korea Selatan setelah insiden tersebut terjadi.
Selain itu, Kedubes Tiongkok juga memonitor sosial media untuk memantau apakah ada warga Tiongkok yang membutuhkan bantuan.
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional buntut dari tragedi Itaewon dari 30 Oktober-5 November 2022.
Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duk Soo menginstruksikan bagi seluruh institusi publik dan kantor diplomatik agar mengibarkan bendera setengah tiang.
Selain itu seluruh acara yang dinilai tidak mendesak juga ditunda.
Han menambahkan seluruh pelayanan publik serta pegawai institusi publik wajib mengenakan pita sebagai ungkapan duka cita selama masa berkabung dilakukan.
Terpisah, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol menegaskan tragedi ini tidak perlu terjadi.
"Ini sangatlah mengerikan. Tragedi dan bencana ini seharusnya tidak pernah terjadi," jelasnya.
Selain itu, dirinya pun mengaku terpukul atas peristiwa tragis tersebut.
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan Dapat Bertambah karena 20 Orang Kini Kritis
"Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas hidup dan keamanan warganya, hati dan diri saya akan berjuang mengatasinya di atas rasa duka yang masih ada," ujar Yoon.
Dirinya juga menambahkan tragedi Itaewon ini akan menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.
Yoon menambahkan pihaknya akan membantu seluruh persiapan pemakaman dan perawatan maksimal bagi korban luka termasuk dengan menugaskan para petugas publik untuk merekrut pegawai kesehatannya sendiri.
"Hal yang paling penting sekarang adalah bertekad untuk mengetahui penyebab insiden tersebut dan mencegah hal yang sama terjadi. Kita akan secara menyeluruh menginvestigasi penyebab dari kecelakaan ini dan membuat peningkatan mendasar sehingga hal serupa tidak terjadi di masa depan," papar Yoon.
Terakhir, Yoon juga menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Korsel dan kementerian bersangkutan untuk melakukan ulasan terkait keadaan darurat terhadap seluruh perayaan Halloween atau festival lokal lainnya untuk menjamin gelaran tersebut berjalan dengan aman.(Tribun Network/cnn/fit/yoh/wly)